Foto: Desi
Pariaman - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) gandeng lima orang blogger, selebgram dan wartawan perjalanan untuk mengeksplorasi berbagai destinasi wisata yang ada di kota Pariaman.
Famtrip di Talao Pauah. Foto: Desi
Selama di Pariaman,
perjalanan wisata bertajuk familiarization trip atau famtrip itu akan
mengunjungi sejumlah objek wisata, mencicipi berbagai kuliner dan
menuliskannya dalam jurnal masing-masing para blogger, selegram dan
wartawan.
"Selama di Pariaman kita akan mengekspolre berbagai
destinasi wisata, mencicipi kuliner. Agar kota Pariaman lebih dikenal
lagi di Indonesia hingga ke mancanegara," ujar ketua tim Famtrip Taufik
Nur Hidayat - dari Kemenparekraf, Minggu (14/3).
Menurut dia,
selama pandemi Covid-19 sektor pariwisata dan ekonomi kreatif paling
terpukul. Oleh karena itu pihaknya bertekad membantu pemerintah daerah
yang sedang berusaha bangkit dari keterpurukan tersebut.
Selama
di Pariaman, Taufik mengaku telah mengunjungi sejumlah destinasi. Ia
juga memperhatikan masih banyak pedagang di sekitar pantai yang belum
ditata dengan baik.
"Baiknya disediakan kios-kios berjualan bagi pedagang sekitar pantai. Ini perlu pembenahan," ungkapnya.
Di
samping itu, Taufik juga memuji keindahan pantai Pariaman, apalagi
sunsetnya yang memukau. Ia bahkan menyarankan Pemko Pariaman memberikan
ikon khusus di tepi pantai.
"Seperti tabuik dan rumah bagonjong sehingga ketika orang melihat tempat tersebut orang tahu itu di Pariaman," kata dia.
Dimas
Ramadhan, blogger dan selebgram yang ikut dalam famtrip menilai
pariwisata Pariaman cukup berkembang. Agar pengunjung lebih banyak lagi
ke Pariaman, ia menyarankan agar Pariaman memiliki ikon khusus yang
menurutnya "Pariaman banget" agar lebih mudah dikenali.
"Bagi saya tidak cukup selama tiga hari di sini. Saya tak menyangka Pariaman seindah ini," kata Dimas.
Kepala
Dinas Pariwisata dan Budaya Kota Pariaman, Dwi Marhen Yono menyebut
dari hasil survei internalnya, dari 270 penduduk Indonesia, baru 40 juta
orang yang mengetahui kota Pariaman.
“Dan sisanya 230 juta orang
belum mengetahui Kota Pariaman dimana letaknya, apakah di Kota Padang
atau Kota Bukittinggi,” ungkapnya dan berharap dengan bantuan promosi
dari Kemenparekraf bisa mendongkrak hal tersebut. (Desi/OLP)