Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Kemenparekraf Tantang Pemuda Pariaman Angkat Budaya dan Sejarah Lewat Film

16 November 2020 | 16.11.20 WIB Last Updated 2020-11-16T11:55:29Z


Pariaman - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memperkenalkan sejumlah program pemberdayaan ekonomi kreatif bagi puluhan peserta dalam pelatihan Pelaku Ekonomi Kreatif di kota Pariaman.

Kemenparekraf juga berupaya mendorong generasi muda Pariaman membuat film pendek yang mengangkat cerita budaya lokal Pariaman ke permukaan.

"Film yang mengangkat cerita tentang budaya lokal yang tujuannya tidak saja untuk memperkenalkan kepada masyarakat luas, namun juga peningkatan ekonomi," kata Direktur Ekonomi Kreatif, Film, Televisi dan Animasi Kemenparekraf, Syaifulla di Pariaman, Senin (16/11).

Ia menjelaskan saat in pihaknya tengah membuat program scene atau masterclass pengembangan skenario film TV dan over the top atau OTT. Program tersebut mengangkat 20 cerita per daerah di seluruh Indonesia untuk difilmkan. Masing-masing film mandapatkan dana dari pihaknya Rp 25 juta.

Program scene dibuat Kemenparekraf guna menarik minat masyarakat membuat film yang mengangkat cerita-cerita yang selama ini belum terangkat di setiap daerah.

"Untuk di Sumbar kan yang terangkat selama ini cerita tentang Malin Kundang, lalu Siti Nurbaya padahal kan banyak cerita lainnya," katanya.

Ia juga menyinggung masih banyak pelaku ekonomi kreatif di Pariaman yang merasa minder atau rendah diri. Padahal di Pariaman banyak yang bisa dijadikan ide menumbuhkan sektor kreatif.

"Banyak juga sih yang dari sini pesimis dan minder. Padahal di Pariaman ini banyak yang bisa dijadikan ide untuk dikembangkan. Banyak konten yang bisa dibuat. Selain itu para pelaku ekonomi kreatif di Pariaman kurang Up date dengan iven yang ada, padahal itu gratis dan hadiahnya luar biasa besar," kata dia.

Oleh sebab itu ia meminta pemuda mencoba mengubah mindset atau cara berpikir tentang industri kreatif meski Pariaman berada jauh dari pusat.

"Di manapun kita berada, kita tetap bisa bersaing. Mindset ini perlu ditanamkan," imbuhnya.

Sementara Asisten Deputi Bidang Sumber Daya Manusia Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenparekraf, Andri Wahyono mengatakan, ide yang diangkat dalam film tidak harus dari cerita masyarakat, namun juga cerita tokoh-tokoh bersejarah.

"Untuk di Sumbar ada tentang religi Prof. Hamka yang saat ini belum difilmkan secara bagus, lalu ada tokoh lainnya. Banyak tokoh nasional bahkan disegani dunia berasal dari Sumbar yang bagus untuk difilmkan,” ungkapnya.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pariaman, Dwi Marhen Yono mengatakan saat ini pihaknya sedang mendorong pemuda untuk membuat video kreatif. Tahap awalnya baru menggarap potensi yang ada di desa dan kelurahan masing-masing.

"Ada 71 desa dan kelurahan di Pariaman yang mengikutinya, masing-masingnya terdiri dari tiga orang," ujar dia.

Setelah lomba tersebut, lanjutnya, akan dilanjutkan dengan membuat vlog yang lokasinya masih di Kota Pariaman. Tujuannya tidak saja untuk menciptakan generasi yang bergerak di bidang ekonomi kreatif dengan konten video, namun juga sarana mempromosikan pariwisata Pariaman. (Dewi/*)

×
Berita Terbaru Update