Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

PAD Pariaman Meningkat dan SiLPA Menurun Tiap Tahun

5 Juni 2020 | 5.6.20 WIB Last Updated 2020-06-05T15:20:46Z

Foto: Phaik
Pariaman - Capaian target belanja APBD Kota Pariaman tahun anggaran 2019 sebesar Rp 703, 4 miliar atau setara 93,43 persen. Sedangkan pada 2015 hanya Rp 579,8 miliar atau setara 81,7 persen.

Sedangkan belanja modal 2019 terealisasi hingga 90,95 persen dengan Rp 15 miliar yang belum terserap. Hal tersebut disebabkan adanya kegiatan yang tidak bisa dilaksanakan karena faktor teknis.

"Faktor teknis dan non teknis antara lain sisa tender, terdapatnya pekerjaan yang belum selesai putus kontrak akhir tahun anggaran," ungkap Walikota Pariaman Genius Umar menjawab pandangan fraksi DPRD terkait Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) tahun anggaran 2019.

Sedangkan terkait defisit laporan opsional Rp 28 miliar merupakan surplus sejumlah Rp 28,8 miliar. Sedangkan realisasi PAD retribusi daerah yang masih di bawah 50 persen, kata Genius disebabkan faktor teknis pelaksanaan capaian target retribusi yang telah ditetapkan.

"Peningkatan PAD terutama sektor retribusi daerah selalu menjadi konsentrasi utama kami lebih mengoptimalkan retribusi daerah, pengelolaannya, dan menggali potensi retribusi daerah," sebutnya.

Untuk menambah dan menggali objek pajak dan retribusi baru yang belum disentuh sebagai sumber PAD di tahun 2020 dan 2021 mendatang, Genius menyiapkan langkah guna mendongkrak PAD dari sektor obyek wisata, sektor pemanfaatan teknologi informasi dan sektor kerjasama dengan perbankan.

Genius menjelaskan pembangunan dan pemberdayaan melalui APBD 2019 tentunya berdaya manfaat bagi masyarakat guna meningkatkan nilai ekonomi masyarakat, ataupun mencapai kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Ada beberapa indikator sebagai penentu yang telah dilaksanakan pihaknya yakni peningkatan produk domestik regional bruto (PDRB) Kota Pariaman perkapita tahun 2014=40,74 persen, 2015=43,67 persen, 2016=47,11 persen, 2017=50,64 persen, dan 2018=54,38 persen.

"Kesemuanya mengalami peningkatan hingga 2018 yang cukup baik," kata Genius.

Sedangkan sumber pendapatan daerah Kota Pariaman saat ini masih didominasi oleh pendapatan transfer dari pemerintah pusat/daerah dan pengoptimalan peningkatan PAD.

Untuk PAD sendiri, sejak 2015 berjumlah Rp 29.8 miliar, di 2016 Rp 29.8 miliar, 2017 Rp 30.8 miliar, 2018 Rp 32.2 miliar, dan 2019 meningkat menjadi Rp 36.6 miliar.

Selanjutnya Sisa Lebih Perhitungan Anggaran atau SiLPA selisih lebih realisasi penerimaan dan pengeluaran anggaran selama satu periode anggaran, kata Genius, jauh menurun.

Pada 2015 SiLPA sebesar Rp 120.3 miliar dan 2018 menurun menjadi Rp 54.2 miliar, serta pada 2019 menjadi Rp 24.3 miliar.

Rapat Paripurna DPRD Kota Pariaman tersebut dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD, Faisal didampingi Wakil Ketua Mulyadi melalui video conference di instansi kerja masing-masing. (Phaik/OLP)
×
Berita Terbaru Update