Foto: Junaidi |
"Kita akan stempel rumah warga penerima bantuan. Baik penerima PKH, BLT serta bantuan program sembako," kata Walikota Pariaman Genius Umar di Balaikota Pariaman, Rabu (29/4).
Hal tersebut, menurutnya guna menghindari penerima bantuan ganda. Setiap penerima bantuan akan distempel stiker sumber bantuan. Misalnya BLT Kemensos, BLT Provinsi, BLT Kota dan BLT Desa. Kolom itu akan dicentrang oleh petugas.
Pada stiker yang akan ditempelkan di rumah penerima ada kita tuliskan nama, nama desa/kelurahan, dan kolom sumber dana bantuan.
"Sehingga kita akan mengetahui yang bersangkutan sudah menerima bantuan atau belum. Dan bantuannya bersumber dari mana," sambungnya.
Selain Program Sembako, jika ditemui penerima mendapatkan ceklist dua di kolom PKH, dan BLT, maka bantuanya akan ditarik salah satunya.
"Desa dan kelurahan akan kita tegur kenapa bisa yang bersangkutan menerima dua bantuan," jelasnya.
Stiker JPS, terus Genius tidak boleh dicoret atau dilepas. Apabila ditemukan siker sudah tidak terpasang di rumah penerima, di bulan berikutnya yang bersangkutan tidak dibayarkan.
Penempelan stiker tersebut akan menimbulkan efek psikologi bagi masyatakat penerima. Jika penerima kalangan mapan tentu akan malu distempel JPS.
"Sehingga kita bisa melakukan filter, siapa masyarakat yang betul-betul berhak menerima bantuan," pungkasnya. (Juned/OLP)