Foto: istimewa |
"Ini murni acara dari dan untuk masyarakat nagari. Tidak ada kepentingan politik siapa-siapa di sini," kata dia, Selasa (15/10).
Dikatakannya, kebulatan tekad untuk menjaga netratilas acara itu sejak awal sudah disepakati dengan Forum Batajau Seni Piaman.
"Satu-satunya yangi ngin dituju dalam acara ini adalah bagaimana masyarakat Balah Hilia dapat merasakan bahwa mereka sesungguhnya adalah satu. Karena itu berbagai bentuk dukungan terhadap calon atau bakal calon kepala daerah yang mungkin akan maju pada Pilkada depan tidak kita akomodir di sini. Ini murni acara kesenian," katanya.
Hal senada juga ditegaskan oleh ketua Forum Batajau Seni Piaman Muhammad Fadhli. Ia berharap acara tu dapat lestari dari tahun ke tahun. Karena itu ia menggalang kekuatan dari masyarakat untuk menggerakkannya. Jika ada sponsor yang masuk, semua adalah unit usaha atau pribadi yang sama sekali tidak terkait dengan kepentingan politik apa-apa.
Fadhli mengatakan, berbagai kegiatan seni yang digelar oleh organisasi yang ia pimpin selama ini sangat menjunjung prinsip netralitas.
"Jika ada bakal calon yang akan datang, tentu kita akan terima denan gembira. Tetapi diharapkan mereka dapat melebur dengan masyarakat. Sama dengan yang lain, kami berharap mereka datang sebagai warga yang cinta kesenian," katanya.
Wakil ketua Forum Batajau Seni Piaman, Ribut Anton Sujarwo mengatakan visi acara yang lebih menekankan pada upaya penghadiran kembali bentuk-bentuk seni tradisi melalui karya inovatif diyakini dapat meningkatkan minat generasi muda untuk kembali menyelami kekayaan seni di Piaman.
"Anak muda hari ini harus bersatu dalam ruang kesenian untuk mendapatkan kembali inti pati dari kekuatan Piaman itu. Bahwa kita adalah satu ranah kebudayaan yang tidak terpisahkan oleh sekat apapun termasuk sekat administratif daerah. Kami berharap Balah Hilia dapat menjadi salah satu motor bagi upaya bersama dalam menyalakan kembali nilai-nilai budaya Piaman yang sudah mulai redup," katanya.
Azhari Kurnia Pratama, Walikorong Pasa Jambak lokasi acara dilaksanakan mengatakan, untuk menjaga prinsip netralitas, pihaknya tidak menerima sumbangan bantuan dalam bentuk apapun dari para bakal calon kepala daerah.
"Insyaallah dari anggaran yang kita akumulasi saat ini, sudah mencukupi kebutuhan. Jadi, kita percaya diri bahwa kita sanggup," katanya.
Namun, Azhari menekankan bahwa pihaknya akan menerima dengan baik kedatangan para calon kepala daerah apabila mau bergabung dengan penonton.
"Mari melebur bersama dalam semangat berkesenian. Mari tinggalkan sejenak kepentingan politik kita. Ini waktunya untuk benar-benar meresapi kebersamaan dalam perbedaan," ucapnya.
Azhari berharap, justru dengan kebersamaan itu suhu politik yang mungkin akan meningkat menjelang tahapan Pilkada dapat diredam dan suasana kondusif dapat tercipta di tengah masyarakat.
Balah Hilia Festival akan diselenggarakan pada hari Sabtu 19 Oktober 2019, dengan 2 tahapan acara. Pada pukul 16.00 WIB panitia mengadakan forum diskusi para Kapalo Mudo. Malamnya sejak pukul 20.00 digelar pentas seni. Lokasi acara adalah di lapangan Stikes Nan Tongga Lubuak Alung. (Fadli/*)