Foto ilustrasi: kordanews.com |
Imbauan itu, ia sampaikan karena mandi balimau lebih banyak mudaratnya dibandingkan manfaatnya.
"Tidak ada dalam tradisi Islam mandi-mandi ramai-ramai seperti itu untuk menyambut bulan Ramadhan. Kadangkali mudaratnya lebih banyak, ada perilaku muda-mudi yang negatif, dan konvoi-konvoi kendaraan memicu terjadinya kecelakaan," katanya di Padangpariaman, Sabtu (4/5).
Menurut Suhatri Bur, mandi balimau ditujukan untuk membersihkan diri. Hal itu, kata dia, tidak perlu dilakukan ramai-ramai di tempat pemandian umum. Hal itu, bisa dilakukan di rumah masing-masing.
Suhatri Bur mengajak warga daerah setempat bersilaturahmi dengan mengunjungi keluarga dan lingkungan tempat tinggal untuk meminta maaf.
"Sebelum Ramadhan ini warga mulai membersihkan masjid dan surau. Jika bersih, ibadah kita lebih nyaman," pungkasnya.
Menurutnya, bulan puasa akan membuat masyarat bersatu kembali pasca terbelah karena perbedaan pilihan politik pada pemilu 2019.
"Pemilu 2019 mengandung berkah, karena berdekatan dengan bulan Ramadhan," tukasnya.
Tradisi balimau sudah mengakar bagi warga Padangpariaman. Satu dua hari jelang Ramadhan, warga berbondong-bondong kunjungi tempat pemandian umum yang tersebar di seluruh Padangpariaman hingga ke wilayah lain di provinsi Sumbar. (Nanda)