Kasat Lantas saat sosialisasikan keselamatan berlalulintas ke sekolah sekolah. Foto: Nanda |
Dalam kecelakaan itu, 52 orang menjadi korban, 2 orang di antara meninggal dunia, 1 orang alami luka berat dan 49 orang mengalami luka ringan.
Kasat Lantas Polres Pariaman, AKP Dwi Yulianto menyebut kecelakaan lalulintas mayoritas melibatkan kendaraan roda dua atau sepeda motor.
Sementara dari sisi usia, yang terlibat kasus laka lantas adalah kaum milenial rata-rata berusia 15-20 tahun.
"Makanya Milenial Safety Road Festival (MSRF) kemaren untuk mengkampanyekan agar anak minenial peduli dengan keselamatan dan jadi pelopor keselamatan berlalu lintas," ujarnya di Pariaman, Rabu (13/3) sore.
Ia mengatakan, angka kecelakaan lalu lintas di wilayah hukumnya sepanjang Januari-Februari 2019 mengalami penurunan. Di periode yang sama 2018, terjadi 30 kasus lakalantas di wilayah Polres Pariaman.
"Turun jika kita bandingkan periode yang sama di tahun 2018 yang lalu. Penurunannya cukup signifikan," lanjutnya.
Menekan angka kecelakaan, Satlantas Polres Pariaman melakukan pemetaan "black spot" atau titik rawan terjadinya lakalantas. Kerawanan seperti ruas jalan dengan tikungan tajam, minimnya penerangan jalan dan marka jalan.
Pihaknya juga memaksimalkan sosialisasi keterliban dan keselamatan berlalulintas dengan mendatangi titik kumpul masyarakat, seperti warung dan sekolah.
"Titik rawan laka seperti sepanjang ruas jalan Siti Manggopoh Naras - Batang Gasan, kita bisa perbanyak marka jalan. Jalan yang minim lampu penerangan, bisa ditambah oleh pemerintah daerah," pungkasnya. (Nanda)