Ketua DPD Golkar Sumbar Hendra Irwan Rahim dan Ketua DPD Golkar Pariaman Mardison Mahyuddin bekali kader pendidikan politik jelang Pemilu 2019. Foto: Nanda |
Ketua DPD Partai Golkar Kota Pariaman Mardison Mahyuddin mengatakan, pendidikan politik merupakan kewajiban parpol sebagai organisasi politik. Selain fungsinya, bantuan parpol yang diberikan oleh negara, mayoritas penggunaannya untuk membantu kegiatan pendidikan politik.
Dalam kegiatan tersebut dibahas tentang sejarah Partai Golkar, arah perjuangan partai dan penekanan pentingya dukungan masyarakat terhadap pemerintah melalui partai politik.
"Karena begitu pentingnya, negara pun memberikan bantuan keuangan kepada parpol, salah satunya digunakan untuk melaksanakan pendidikan politik kepada masyarakat," kata dia.
Ia mengatakan, pendidikan politik dengan peserta yang melebihi 300 orang itu, diharapkan membagi pendidikan politik kepada masyarakat di tempatnya masing-masing.
Ia berharap, dengan pendidikan politik yang terus dilakukan, dapat mendorong masyarakat yang antipati terhadap politik, berubah menjadi aktif dan berpartisipasi dalam kehidupan politik.
Mantan ketua DPRD Kota Pariaman ini mengatakan, setidaknya keberhasilan pendidikan politik di daerah dapat dilihat dari tingkat partisipasi politik masyarakatnya.
Jika partisipasi politik masyarakatnya meningkat dari yang semula pasif - setelah dilakukan gerakan politik secara berkelanjutan - partisipasi politik masyarakat menjadi aktif.
"Partisipasi pasif minimal diwujudkan dalam bentuk masyarakatnya menggunakan hak pilih pemilu. Sedangkan bentuk partisipasi aktif adalah ikut bergabung dalam ormas, parpol untuk mempengaruhi kebijakan pemerintah. Ini bisa digunakan mengukur tingkat keberhasilan pendidikan politik," ungkap Wakil Walikota Pariaman ini.
Pendidikan politik, mematangkan strategi menang pemilu 2019 di Kota Pariaman
Menurut Mardison, Partai Golkar Kota Pariaman menargetkan menang pada pemilu 2019. Seluruh elemen Partai Golkar mesti berjibaku merebut suara pemilih untuk mendapatkan minimal 4 kursi DPRD Kota Pariaman.
Target perolehan kursi di DPRD Kota Pariaman tersebut, juga sama dengan yang bebankan oleh DPD Partai Golkar Sumatera Barat untuk Partai Golkar Kota Pariaman.
"Para caleg yang diusung Partai Golkar harus menjalin komunikasi politik dengan masyarakat. Narasi dan pesan politiknya harus jelas. Apa yang ingin diperjuangkan melalui legislatif juga disampaikan kepada masyarakat," ujarnya.
Ia menekankan agar caleg, kader dan simpatisan parpol yang dipimpin oleh Airlangga Hartanto ini, agar tidak melakukan kampanye terlarang kepada pihak lain. Tindakan tersebut akan merugikan parpol sendiri.
"Masyarakat sudah cerdas, tidak mempan dengan kampanye hitam. Jika ini dilakukan imbasnya terhadap parpol, dijauhi masyarakat. Makanya kita imbau caleg saat kampanye aktif melakukan pendidikan politik, perang ide dan gagasan. Bukan saling serang," pungkasnya.
Hal senada juga disampaikan Ketua DPD Partai Golkar Sumatera Barat, Hendra Irwan Rahim. Ia menekankan agar caleg menjadi pemersatu masyarakat yang memiliki beragam pilihan politik.
"Caleg yang diusung bisa menjadi sitawa dan sidingin bagi masyarakat. Perbedaan yang saat ini mulai terlihat, dapat diredam," kata dia.
Meski dinamikanya meningkat, pemilu serentak di Kota Pariaman diprediksi akan tetap damai dan badunsanak. Hal itu dikarenakan pengaruh faktor homogenitas masyarakat yang ada di kota Pariaman.
"Sepertinya berlangsung dengan aman dan partai tentu memiliki peran untuk menjaga situasi ini tetap kondusif selama pelaksanaan Pemilu 2019 berlangsung," pungkasnya. (Nanda)