Hj Ramaini serahkan naskah hibah dan sertifikat tanah kepada Wakil Walikota Pariaman Mardison Mahyuddin. Foto: Nanda |
Tanah yang terletak di komplek perumahan Dusun Pasa Lalang Desa Taluak Kota Pariaman itu, merupakan hibah dari keluarga Alm H Syarifuddin bin Zainuddin, perantau Pariaman di negara Malaysia.
Hibah diserahkan langsung sang istri, Hj Ramaini kepada Wakil Walikota Pariaman Mardison Mahyuddin di ruangan kerjanya, Selasa (16/10) siang.
Keluarga H Syarifuddin merupakan warga Desa Marabau, Pariaman Selatan, yang merantau ke negara tetangga Malaysia sejak 1982 silam. Keluarga yang memiliki usaha rumah rumah dan toko emas di Simpang Tiga Gombak, Malaysia ini, kini telah tercatat menjadi warga negara Malaysia.
Namun demikian, pulang ke Pariaman tetap dirutinkan mereka satu tahun sekali. Hibah tanah tepat dilakukan untuk mendukung program keagamaan yang telah diprogramkan oleh pemerintah Kota Pariaman.
Proses hibah tanah dari keluarga almarhum kepada Pemko Pariaman berlangsung cepat. Kurang dari dua jam, setelah pertemuan keluarga almarhum dengan Mardison Mahyuddin di salah satu rumah makan di Pasir Sunur Pariaman Setalan. Pada saat itu langsung berlanjut pada tahap penandatangan dan penyerahan naskah hibah.
Ramaini mengatakan penyerahan hibah tanah tersebut telah direncanakan sejak lima tahun yang lalu. Namun baru saat ini bisa direalisasikan. Ia berharap lahan tersebut dapat digunakan untuk pengembangan pendidikan agama Islam dan kemaslahatan ummat Islam di Kota Pariaman - sesuai dengan amanat almarhum suaminya yang wafat pada 1999 silam.
"Amanah dari almarhum, lahan tersebut dimanfaatkan untuk dijadikan tempat pendidikan Islam, ataupun tempat bagi kemaslahatan ummat Islam di Kota Pariaman. Bisa untuk madrasah ataupun panti bagi anak-anak yang kurang mampu. Dengan telah kami serahkan, berarti telah sampailah amanah yang diberikan oleh almarhum kepada kami," kata Ramaini.
Mardison Mahyuddin mengatakan, tanah yang dihibahkan oleh keluarga Almarhum H Syarifuddin akan dimanfaatkan sesuai dengan amanah peruntukan.
Pemerintah Kota Pariaman sendiri memiliki sejumlah program khusus untuk mengembangkan pendidikan agama Islam seperti pembangunan MDA, MDTA, MDU. Pihaknya akan mengkaji kecocokan kebutuhan lahan untuk pembangunan sektor keagamaan dengan amanah pemberi hibah.
"Kita akan kaji pemanfaatan tanah ini, apakah bisa kita manfaatkan untuk lokasi pembangunan MDA, MDU dan MDTA yang ada pada visi dan misi. Yang jelas, kita akan gunakan sesuai dengan amanah dari keluarga yang telah menghibahkan," ujarnya usai menandatagangi naskah penerimaan hibah tanah.
Ia menyebut penyerahan lahan berupa tanah oleh masyarakat kepada pemerintah, adalah wujud dukungan masyarakat terhadap program pemerintah. Ketersediaan lahan, terkadang menjadi kendala pembangunan fisik yang dilakukan pemerintah. Pembebasan lahan yang sulit, kerap menghambat realisasi rencana pembangunan didaerah.
"Kami sangat berterimakasih kepada keluarga almarhum Syariffuddin, lahan yang diberikan akan kami manfaatkan. Ketersedian lahan kadang menjadi kendala dalam pembagunan yang dilakukan pemerintah. Pembebasan lahan di beberapa daerah menjadi masalah, sehingga proyek pembangunan terhenti atau dipindahkan," ulasnya.
Ia mengatakan, Pemko Pariaman sangat terbuka menerima hibah lahan dari masyarakat. Sejumlah program dan rencana pembangunan yang akan dilakukan oleh pemerintah, pastinya membutuhkan ketersedian lahan.
"Bisa dimanfaatkan untuk jangka panjang. Yang jelas pembangunan fisik pasti membutuhkan lahan," pungkasnya. (Nanda)