Gubernur dan wakil bupati Padangpariaman tinjau lokasi abrasi. Foto: Andri |
Daerah yang terdampak abrasi tersebut adalah pesisir pantai Nagari Manggopoh Palak Gadang, Ulakan, dan Pasir Baru Nagari Pilubang, Sungai Limau.
Abrasi di Pasir Baru Sungai Limau juga telah menyebabkan kerusakan pada 4 rumah warga dan 15 pondok nelayan.
Walinagari setempat menyebutkan jika abrasi tidak segera ditangani, kurang lebih 200 bangunan yang berada 20 meter dari bibir pantai, terancam rusak oleh abrasi.
Ia berkata saat ini 4 KK yang rumahnya rusak akibat abrasi, telah diungsikan ke kediaman keluarganya masing-masing yang lebih aman.
Sedangkan di pesisir Ulakan sendiri, abrasi telah mengikis 24 rumah warga dan memaksa 90 orang penghuninya mengungsi ke kediaman keluarga, atau mencari kontrakan sementara.
“Kejadiannya (abrasi) Kamis (11/10) lalu. Ini dipengaruhi juga oleh cuaca dan hujan lebat belakangan. Ada 24 KK di Ulakan yang kena,” ungkap wakil bupati Suhatri Bur.
Gubernur Irwan Prayitno memastikan pihaknya selaku pemerintah provinsi, dan pemerintah daerah Padangpariaman akan segera memberikan bantuan pada korban abrasi.
Ia juga menyinggung sejumlah bencana banjir dan longsor yang melanda beberapa daerah di Sumbar yang telah ditangani dengan baik.
Ia terus berkoordinasi dan meninjau langsung lokasi bencana. Gubernur mengaku juga telah meminta kepala daerah bersangkutan untuk melakukan semua usaha yang dianggap perlu untuk keselamatan warga.
“Saya perintahkan SOPD melaporkan secara rinci kondisi terakhir di masing-masing daerah agar nantinya pemprov bisa memberikan bantuan sesegera mungkin. Mulai dari jumlah korban tewas dan hilang, luka berat, rumah rusak, lahan pertanian, dan lain-lain,” pungkasnya.
Menurut Balai Wilayah Sungai Sumatera V, dibutuhkan penanganan yang komperehensif untuk mengatasi abrasi pantai. Namun sebagai langkah antisipasi awal, pihaknya akan menurunkan 50 geobag di Pasir Baru dan 200 geobag di Ulakan. (Tim)