Ketua KPU Kota Pariaman Boedi Satria perkenalkan maskot Pemilu serentak 2019 "Sang Sura" |
Dalam pagelaran yang dipusatkan di Panggung Utama Pantai Gondariah ini, sejumlah kesenian tradisional Pariaman seperti indang dan kesenian gandang tasa bertemakan pemilu serentak 2019. Pagelaran ditutup lagu minang oleh artis minang Rayola.
Ketua KPU Kota Pariaman, Boedi Satria mengatakan pagelaran seni dilaksanakan secara serentak se Indonesia menyambut tahun pemilu serentak 2019 pada 17 April 2019 mendatang.
"Diselenggarakan untuk menyonsong tahun pemilu serentak 2019," kata Boedi, Sabtu (21/4) siang.
Boedi berkata, berbagai tahapan pemilihan legislatif dan pemilihan presiden pun telah dilakukan oleh KPU. Tahapan awal, penerimaan dan verifikasi parpol calon peserta pemilu selesai dilaksanakan. 16 parpol akhirnya ditetapkan sebagai peserta pemilu 2019.
Saat ini, kata dia, tahapan yang berlangsung adalah penyusunan data pemilih pemilu serentak 2019. Penyusunan data pemilih dilakukan dengan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih. Berbeda dengan daerah lain, KPU Kota Pariaman tidak melakukan coklit, seperti yang dilakukan KPU lain.
"Kita sudah melakukan coklit dalam tahapan pilkada 2018. DPT pilkada yang telah kita tetapkan saat ini, akan dijadikan DPS pemilu serentak 2019," ulasnya.
Ia mengajak pihak terkait mensukseskan rangkaian kegiatan pemilihan legislatif dan pemilihan presiden 2019 dengan mensosialisasikan secara luas tahapan pemilu serentak 2019.
"Keberhasilan penyelenggaraan tidak hanya menjadi tanggung jawab penyelenggara saja, namun perlu dukungan seluruh pihak," pintanya.
Dalam pagelaran itu, KPU Kota Pariaman juga memperkenalkan "Sang Sura" yang menjadi maskot Pemilu Serentak 2019, motto dan jingle pemilu 2019 yakni "pemilih berdaulat negara kuat" dan jingle berjudul "pemilih berdaulat negara kuat".
Asisten I Sekretariat Daerah Kota Pariaman Yaminu Rizal mengatakan jika pesta demokrasi 2019 bukan beban penyelenggara saja.
Apalagi kata dia penyelenggaraan pemilu serentak 2019 berat karena berisisan dengan tahapan pemilihan walikota dan wakil walikota Pariaman 2018.
"Seluruh pihak bertanggung jawab mensukseskan pemilu serentak ini. Ini adalah tahun politik, kita harus mendukung secara bersama-sama," katanya.
Ia menyebut, partisipasi politik masyarakat merupakan indikator peningkatan kualitas penyelenggaran pemilu. Namun hingga saat ini, partisipasi pemilih masih menjadi persoalan dalam setiap penyelenggaraan pemilu.
"Keterlibatan ataupun partisipasi menjadi permasalahan pada sejarah penyelenggaraan pemilu di Indonesia. Untuk mengoptimalkan hal tersebut diperlukan dukungan seluruh pihak agar partisipasi masyarakat aktif," ujarnya.
Di samping itu, ia mengimbau parpol peserta pemilu 2019 melakukan pendidikan politik kepada masyarakat dan menjaga situasi agar kondusif selama pemilu berlangsung. Tidak saling hujat antar caleg atau pun ikut menyebar berita bohong terhadap lawan politik.
"Kampanye harus mendidik, jangan ada praktik kampanye hitam, karena yang jadi peserta adalah dunsanak kita juga," katanya. (Nanda)