KPU Kota Pariaman sosialisasikan Pilkada Pariaman 2018 dengan kelompok perempuan se kota Pariaman. Foto/Nanda |
Ketua KPU Kota Pariaman Boedi Satria mengatakan, sosialisasi itu diselenggarakan untuk mendorong perempuan memiliki pilihan politik mandiri sesuai dengan pertimbangan politik pribadinya.
"Terkadang pilihan politik perempuan dipengaruhi oleh suami atau lainnya. Perempuan punya hak politik yang sama dengan laki-laki," terang Boedi.
Ia menyebut jika segmentasi pemilih perempuan di Kota Pariaman sangat potensial jika digarap secara serius oleh pasangan calon. Dari jumlah pemilih, perempuan jauh lebih banyak dibandingkan pemilih laki-laki.
"Segmen perempuan sangat potensial jika paslon serius menggarap ini. Kampanye dialogis mengangkat isu tentang feminisme, tepat untuk merangkul pemilih segmen ini," ulasnya.
Dalam masa kampanye, Boedi mengimbau agar kelompok pemilih perempuan mempelajari visi dan misi paslon cawako dan cawawako Pariaman sebelum menentukan pilihan. Menurutnya, mempelajari profil, visi dan misi paslon mendorong terbentuknya pemilih rasional.
Acara tersebut turut dihadiri oleh Lucy Genius Umar, Ketua Persit Pariaman Lia Hermawansyah, Ketua BKMT Kota Pariaman Mahya Retti dan sejumlah tokoh perempuan Pariaman lainnya. Sosialisasi ditutup dengan deklarasi anti hoaks pada pemilihan walikota dan wakil walikota Pariaman 2018. (Nanda)