Launching maskot Porprov Padangpariaman di IKK Paritmalintang berlangsung meriah. FOTO/Nanda |
Si Kambia yang diambil dari kelapa hijau yang berseri ini, akhirnya terpilih menjadi maskot ajang olahraga dua tahunan itu, setelah dilakukannya sayembara maskot dan logo Porprov XV tahun 2018 oleh Pemkab Padangpariaman akhir tahun yang lalu. Si kambia sendiri memiliki makna kuat, bisa tumbuh di mana saja dan bisa juga melindungi.
Sementara itu terkait Pemda Padangpariaman menjadi tuan rumah Porprov 2018, Nasrul Abit menilai, pemerintah Padangpariaman sangat siap menjadi tuan rumah Porprov ke XV tahun ini. Hal ini dilihatnya dari cepatnya launching atau pengenalan maskot dan logo pekan olahraga yang akan memperlombakan 35 cabor itu.
"Biasanya launching baru dilaksanakan pada Maret 2018, namun di Padangpariaman sudah dilaksanakan sejak awal. Hal ini adalah indikator bahwa Padangpariaman siap menyelenggarakan Porprov," katanya.
Ia mengatakan jika Pemprov Sumatera Barat akan menelaah permintaan penambahan anggaran dari Pemprov untuk penyelenggaraan Porprov seperti yang diminta Bupati Padangpariaman kepadanya.
"Dengan digelarnya Porprov pada bulan November 2018, menjadi kesempatan bagi daerah lain yang anggarannya masih belum mencukupi teranggarkan pada APBD 2018, dapat ditambahkan pada ABPD P 2018 ini," ulasnya.
Saat ini, kata dia, pemprov Sumatera Barat dan Pemkab Padangpariaman mengebut penyelesaian Main Stadion di Lubuk Alung, agar dapat digunakan pada Porprov ke XV.
Mantan Bupati Kabupaten Pesisir Selatan itu juga meminta agar Pemkab dan Pemko di Sumatera Barat, mempersiapkan daerahnya masing-masing untuk mengikuti Porprov ke XV di Padangpariaman.
Ia juga mengingatkan agar masing-masing Pemda untuk tidak curang dengan memanipulasi data atlet, tak jarang, atlet yang mewakili kabupaten dan kota terkadang berasal dari luar Sumatera Barat.
"Kita akan coba terapkan e-porprov, semua atlet yang akan bertanding harus diregister melalui aplikasi ini. Aplikasi ini pernah kita terapkan pada MTQ 2017 yang lalu," pungkasnya.
Bupati Padangpariaman Ali Mukhni mengatakan kesiapan pihaknya menjadi tuan rumah pekan olahraga tertinggi di Sumatera Barat tersebut.
Anggaran sebesar Rp50 miliar telah disipakan untuk penambahan, perbaikan venue hingga membiayai penyelenggaraan Porprov.
"Kita minta agar Pemprov Sumatera Barat melalui bapak Wakil Gubernur menambah dukungan anggaran dari dana provinsi dengan mengaggarkannya pada APBD P Sumatera Barat tahun 2018. Penambahan anggaran ini diharapkan dapat digunakan untuk membiayai pembukaan Porprov nanti," jelasnya.
Menurut Ali Mukhni, Open Ceremony Porprov rencananya diselenggarakan di Main Stadion Sumatera Barat yang berada di Koto Buruak, Lubuk Alung. Selain itu, dua cabor yakni sepak bola dan atletik akan dipusatkan di Main Stadion.
Dilaporkannya, pelaksana pembangunan Main Stadion dalam tahap penyelesaian akhir dan dipastikan selesai sebelum digelarnya pembukaan Porprov ini.
Sebelumnya, Pemkab Padangpariaman dan KONI Padangpariaman akan melakukan konsultasi dengan UNP terkait standarisasi venue yang akan digunakan pada ajang proprov.
"Besok kita langsung konsultasikan dengan pihak UNP soal standarisasi venuenya ini. Kita harus lakukan jauh hari, jika ada yang tidak standar, kita akan siapkan yang lainnya," ungkapnya.
Sementara itu, terkait jadwal pelaksanaan Porprov 2018 pada akhir tahun, adalah waktu yang tepat. Pasalnya pelajar di Padangpariaman dalam masa libur sekolah.
"Panitia bersama Pemkab Padangpariaman menetapkan penyelenggaraan Porprov dilaksanakan pada bulan November 2018. Hal tersebut dilakukan agar jadwal Porprov tidak berbenturan dengan jadwal jam belajar siswa. Dalam Porprov ini akan ada beberapa sekolah yang akan dijadikan sebagai venue cabang olahraga," pungkasnya. (Nanda)