"Kita akan usulkan agar pemilihan ketua OSIS SMA di kota Pariaman digelar secara serentak. Program ini sangat tepat untuk sosialisasi pilkada dan pendidikan politik kepada pelajar," ujarnya.
Pengalihan kewenangan pengurusan dan pengawasan SMA dan SMK oleh Dinas Pendidikan Provinsi yang berimplikasi pada keseragaman kurikulum dan jadwal sekolah, kata dia akan memudahkan penerapan pelaksanaan pemilihan ketua OSIS serentak di tingkat SMA.
"Tidak hanya di kota Pariaman, pemilihan ketua OSIS tingkat SMA menggunakan mekanisme tahapan pilkada dapat diterapkan SMA di seluruh Sumatera Barat," imbuhnya.
Ia mengatakan bahwa KPU Kota Pariaman siap mendampingi atau menjadi konsultan bagi panitia pemilihan ketua OSIS SMA di kota Pariaman yang ingin menerapkan tahapan pelaksanaan pilkada dalam pemilihan ketua OSIS di sekolah masing-masing.
Saat ini, sebut Alfiandri, pemilihan ketua OSIS dengan mekanisme tahapan pilkada baru diterapkan di SMA Negeri 2 Pariaman. Sekolah itu telah melaksanakan tahapan pemungutan dan penghitungan suara. Tahapan itu akan dilanjutkan dengan rekapitulasi.
"Di SMA 2 Pariaman telah dilaksanakan tahapan pemungutan dan penghitungan suara dan akan lanjutkan dengan tahapan rekapitulasi yang dilaksanakan oleh panitia," sambungnya.
Ia berkata, dari hasil analisa sementara pelaksanaan pemilihan ketua OSIS menggunakan mekanisme dan tahapan pilkada di SMA Negeri 2 Pariaman, berjalan dengan lancar tanpa kendala.
"Meskipun tahapan pilkada sesungguhnya menelan waktu berbulan bulan, namun pada pelaksanaan pemilihan ketua OSIS disesuaikan dengan waktu yang ada di sekolah, yaitu satu bulan. Dan hasilnya sangat baik bagi pendidikan politik sekaligus sosialisasi pilkada kepada pelajar," katanya.
Ia berharap usulan agar pemilihan ketua OSIS SMA dilakukan secara serentak dapat dilakukan di tahun 2017 ini.
"Kegiatannya sekaligus sosialisasi tentang pilkada, jadi sangat tepat jika bisa dilaksanakan dalam tahun ini," pungkasnya. (Nanda)