Foto: istimewa/Kompas.com |
Kapolres Pariaman AKBP Bagus Suropratomo Oktobrianto di Mapolres Pariaman, Kamis (7/9/2017) mengatakan, pembukaan posko pengaduan dan pendataan dilakukan di seluruh wilayah yang menjadi pemasaran perusahaan perjalanan umroh First Travel .
Kendati telah ada posko, namun hingga saat ini belum ada masyarakat yang melapor telah menjadi korban penipuan dan gagal berangkat umroh bersama perusaaan First Travel itu.
“Posko sudah kita buka, namun sejauh ini belum ada masyarakat di wilayah kita yang melapor yang menjadi korban,” ujarnya.
Menurutnya, informasi sementara kemungkinan ada korban Fisrt Travel yang merupakan warga Kota Pariaman ataupun warga Kabupaten Padangpariaman. Informasi tersebut diperoleh berdasarkan data jemaah calon umroh pada perusahaan First Travel.
“Ada informasi semacam jaringan atau pihak yang menawarkan jasa perjalanan umroh ini, namun hingga saat ini informasinya masih terbatas,” jelasnya.
Ia mengimbau masyarakat yang menjadi korban penipuan perjalanan umroh First Travel untuk tidak malu melaporkan. Informasi tersebut guna mendukung proses hukum yang sedang dilakukan oleh kepolisian terhadap dugaan penipuan perjalanan umroh PT First Travel tersebut.
“Masyarakat yang memang menjadi korban melapor saja, agar bisa dipetakan berapa orang korban. Ini menunjang proses penyelidikan yang dilakukan oleh kepolisian juga,” pungkasnya. (Nanda)