![]() |
Walikota Mukhlis saat menghadiri sosialisasi keselamatan kereta api, Kamis (20/7) di Pariaman |
Kunjungan sebesar itu sebutnya, tidak terlepas dari dukungan transportasi massal kereta api Padang - Pariaman yang mengangkut penumpang 8 kali sehari.
"PT KAI mencatat sepanjang tahun 2016 sebanyak 800.000 kunjungan ke Pariaman. KAI bahkan menargetkan kunjungan 1 juta ke Pariaman di tahun 2017," ungkap Mukhlis di Pariaman, Kamis (20/7/2017).
Dengan intensitas tinggi kereta api ke Pariaman, sambung Mukhlis, pihaknya berencana akan membuatkan plang perlintasan sebidang kereta api yang dananya bersumber dari APBD Kota Pariaman.
Ia berharap rencana tersebut mendapat dukungan dari PT KAI dengan memberikan izin agar seluruh pintu perlintasan aman bagi pengguna jalan.
"Kami harap pihak perkereta-apian memberikan perizinan tentang hal ini. Sehingga jalan di Kota Pariaman yang dilintasi oleh kereta api, dapat kita buatkan pintu perlintasan beserta penjaganya," imbuhnya.
Satu-satunya jalur kereta api yang masih berfungsi saat ini di Sumatera Barat, kata Mukhlis, adalah jalur dari Kota Padang ke Kota Pariaman. Oleh sebab itu berbagai regulasi keselamatan perlu ditingkatkan dengan kerjasama antara Dinas Perhubungan Sumbar, PT KAI beserta Pemko Pariaman.
Ia mengimbau kepada masyarakat Pariaman agar selalu berhati-hati melewati perlintasan sebidang kereta api tanpa plang di Pariaman.
Sementara itu Fajri (33) warga Pariaman Tengah, menyambut baik rencana Mukhlis tersebut. Ia mengatakan dalam sehari dirinya dua kali melintasi perlintasan sebidang kereta api tanpa palang.
"Tiap pagi dan siang saya antar jemput anak melewati jalur kereta. Tiap kereta lewat jantung selalu berdebar," kata dia.
Ia berharap rencana itu segera direalisasikan secepatnya mengingat telah banyaknya korban jiwa akibat kecelakaan dengan keretea api.
"Kita mendukung dan berharap secepatnya. Itu kebijakan yang mulia," pungkas Fajri.
Juned/OLP