Destinasi Lubuak Nyarai Padangpariaman. Foto: wistago.com |
Saat ini, ojek pariwisata Padangpariaman baru ditempatkan di tiga titik, yaitu di objek wisata Pantai Tiram, Simpang BLKM menuju Lubuk Nyarai dan Simpang Tarok menuju pemandian Lubuk Bonta.
Kepala Disporabudpar Padangpariaman, Jon Kenedy, Selasa (18/7/2017) di Paritmalintang, menuturkan, penambahan titik ojek wisata dilakukan karena respon positif yang ditunjukan wisatawan saat menggunakan layanan tersebut. Ojek pariwisiata telah mampu menjadi pemadu bagi wisatawan.
Dua titik ojek wisata yang akan dikembangkan menjadi pangkalan, ungkap Jon Kenedy adalah di Sungai Geringging menuju Air Terjun Basurek dan Bukit Siriah, kemudian ojek wisata di Kuliek Sarasah.
“Kita berikan layanan yang optimal kepada pengunjung yang ingin berkunjung ke tempat kita. Ojek wisata kita jamin akan memberikan pelayanan prima bagi wisatawan,” ujarnya.
Kata dia, dari hasil evaluasi yang dilakukan terhadap operasional ojek pariwisata di Padangpariaman, hingga saat ini belum ada komplain dari pengunjung yang menggunakan layanan tersebut.
Meskipun demikian, pihaknya tetap melalukan pengawasan dan pembinaan terhadap para driver ojek pariwisata tersebut. Operasional sejak lebaran Idul Fitri 2017, ojek wisata disambut baik oleh pengunjung.
“Dari layanan pengunjung yang kita buka, sejauh ini belum ada komplain dari pengunjung ke kita, sejauh ini masih baik. Namun, selain melakukan penambangan personil ojek pariwisata, kita juga terus tingkatkan kecakapan personil ojek yang sudah ada,” ujar dia.
Menurutnya, Pemkab Padangpariaman terus akan melakukan inovasi untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Padangpariaman. Bebagai kegiatan akan dihelat selama tahun 2017, di antaranya berburu babi, pacu kuda, dan pasie maelo.
Untuk buru babi sendiri akan diselengarakan pada tanggal 15 dan 16 Juli 2017 di Kawasan Tarok, Kecamatan 2x11 Kayu Tanam.
Sedangkan untuk pacu kuda diselenggarakan pada tanggal 19 hingga 20 Agustus di Nagari Balah Aie, Kecamatan VII Koto.
"Lalu untuk pasie maelo akan kita selengarakan pada tanggal 4 dan 5 Oktober atau menyesuaikan dengan kegiatan Tour De Singkarak di Pantai Tiram, Kecamatan Ulakan Tapakis," pungkas Jon Kenedy.
Sementara itu Ramli (32), di Pariaman, Selasa (18/7), perantau Padangpariaman asal Sungai Geringging mengaku cukup banyak perubahan wajah pariwisata di Padangpariaman, terutama di Pantai Tiram yang sempat ia kunjungi lebaran kemarin.
"Saya kagum dengan penataan Pantai Tiram sebagai sentra kuliner Padangpariaman. Sangat teduh dan damai," ungkap Ramli.
Hanya saja di Pantai Tiram, sambung dia, jaringan internet sangat lelet dan terkadang no signal. Kondisi tersebut menurutnya sangat mengganggu para pengunjung yang terbiasa terhubung ke internet dan mobile.
"Kadang kita ingin berlama-lama, tapi karena jaringan internet lelet terpaksa pulang lebih cepat. Kita berharap Pemkab Padangpariaman menggandeng operator jaringan seluler agar memasang tower bersama di sana. Akan lebih baik lagi jika pemerintah menjadikan Pantai Tiram free wifi," ucapnya.
Nanda/OLP