Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Suhatri Bur, Kita Indonesia! Kita Pancasila!

1 Juni 2017 | 1.6.17 WIB Last Updated 2017-06-01T10:31:33Z

Wakil Bupati Padangpariaman Suhatri Bur pimpin upacara peringatan Hari Lahir Pancasila ke-72, 1 Juni 2017 di halaman IKK Paritmalintang, Kamis.

Dalam sambutan Presiden RI Joko Widodo yang dibacakan Suhatri Bur, ditegaskan bahwa upacara hari lahir Pancasila diperingati untuk meneguhkan komitmen seluruh elemen bangsa agar lebih mendalami, menghayati dan mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai dasar bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Pancasila kata Suhatri, merupakan hasil dari satu kesatuan proses yang dimulai dengan rumusan Pancasila tanggal 1 Juni 1945 yang dipidatokan oleh Soekarno, Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945, dan rumusan final Pancasila tanggal 18 Agustus 1945.

"Adalah jiwa besar para pendiri bangsa, para ulama dan pejuang kemerdekaan dari seluruh pelosok nusantara sehingga kita bisa membangun kesepakatan bangsa yang mempersatukan," ujar Suhatri Bur.

Presiden mengingatkan, sambung Suhatri Bur, bahwa kodrat bangsa Indonesia adalah keberagaman. Dari Sabang sampai Merauke adalah keberagaman. Dari Miangas sampai Roe adalah juga keberagaman. Berbagai etnis, bahasa, adat istiadat, agama kepercayaan dan golongan, bersatu padu membentuk Indonesia. Itulah ke-bhinnekatunggalika-an tanah air.

Namun, katanya lagi, kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini sedang mengalami tantangan. Kebinekaan sedang diuji. Saat ini ada pandangan dan tindakan yang mengancam kebinekaan dan keikaan.

"Saat ini ada sikap tidak toleran yang mengusung ideologi selain Pancasila. Masalah ini semakin mencemaskan tatkala diperparah oleh penyalahgunaan media sosial yang banyak menggaungkan hoax alias kabar bohong," imbuhnya.

Ia mengajak untuk belajar dari pengalaman buruk negara lain yang dihantui oleh radikalisme, konflik sosial, terorisme dan perang saudara. Dengan Pancasila dan UUD 1945 dalam bingkai NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, Indonesia bisa terhindar dari masalah tersebut.

"Kita bisa hidup rukun dan bergotong royong untuk memajukan negeri. Dengan Pancasila, Indonesia adalah harapan dan rujukan masyarakat internasional untuk membangun dunia yang damai, adil dan makmur di tengah kemajemukan," tuturnya.

Oleh karena itu, tukuk Suhatri, presiden mengajak peran aktif para ulama, ustad, pendeta, pastor, bhiksu, pedanda, tokoh masyarakat, pendidik, pelaku seni dan budaya, pelaku media, jajaran birokrasi, TNI dan Polri, serta seluruh komponen masyarakat untuk menjaga Pancasila.

Pemahaman dan pengalaman Pancasila dalam masyarakat, berbangsa dan bernegara harus ditingkatkan. Ceramah keagamaan, materi pendidikan, fokus pemberitaan dan perdebatan di media sosial harus menjadi bagian dalam pendalaman dan pengalaman nilai-nilai Pancasila.

Senada dengan ajakan dan imbauan presiden, Suhatri Bur juga menyampaikan pesan Bupati Padangpariaman untuk saling menjaga lingkungan dari rongrongan perpecahan, saling hujat menghujat, baik di media sosial maupun dalam kehidupan sehari-hari.

"Kita baca bersama di media masa, ada ulama kita yang ditangkap karena ujaran kebencian, menghujat dan memfitnah institusi resmi. Jangan ini sampai terjadi pada kita," kata dia.

Suhatri mengajak untuk saling menghargai sesama, hargai kebhinekaan dan saling ingat mengingatkan jika ada yang terdorong nafsu menyikapi berita di media masa.

"Selamat Hari Lahir Pancasila. Kita Indonesia, Kita Pancasila. Semua Anda Indonesia, semua Anda Pancasila. Saya Indonesia, saya Pancasila," tutup Suhatri Bur mengakhiri sambutannya.

TIM
×
Berita Terbaru Update