Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Mendikbud Resmikan SMK Global Pariaman

23 April 2017 | 23.4.17 WIB Last Updated 2017-04-23T12:55:10Z
Mendikbud bubuhkan tandatangan di atas prasasti SMK Global
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI Muhadjir Efendi resmikan SMK Global Pariaman di Desa Ampalu, Pariaman Tengah, Minggu (23/4/2017). SMK pariwisata itu memiliki enam (6) lokal siswa, 3 ruang praktek ditambah 1 ruang kepala sekolah. SMK yang berdiri di atas tanah seluas 1,2 hektar dan baru memiliki 57 siswa itu, dibangun oleh Yayasan Genius Global Madani atas bantuan Kemendikbud RI melalui dana Unit Sekolah Baru (USB) senilai Rp2,6 miliar.

Menurut Pembina Yayasan Genius Global Madani, Genius Umar, bantuan USB tersebut dibelanjakan seluruhnya dengan rincian Rp2 miliar untuk bangunan fisik dan Rp600 juta untuk peralatan praktek sekolah. SMK Global sudah memasuki tahun ajaran kedua pada tahun 2017.

SMK Global menurut Genius dibangun untuk menciptakan SDM bidang kepariwisataan, sejalan dengan visi Pariaman sebagai kota pariwisata. SMK Global akan menghasilkan SDM yang nantinya menopang tenaga ahli bidang kepariwisataan.

"Semoga dengan kedatangan Mendikbud ke Pariaman membawa berkah bagi kemajuan pendidikan di Kota Pariaman," ujarnya.

Ia menyatakan nama SMK melejit sejak Jokowi masih menjabat Walikota Solo. Saat itu Presiden RI ke-7 itu menjadikan mobil SMK sebagai kendaraan dinasnya. "SMK milik yayasan tidak bisa diwariskan kepada keluarga, maka dari itu SMK Global adalah milik masyarakat Pariaman," pungkasnya.
 

Sementara itu Mendikbud Muhadjir dalam sambutannya mengatakan, Pariaman dianugerahi bentang alam yang indah. Pengembangan pariwisata dan budaya di Pariaman perlu dimaksimalkan.

"Tidak masalah Pariaman tidak punya tambang dan industri. Dengan kekayaan alam dan budaya, Pariaman ke depan sangat menjanjikan," ucap dia.

Ia menerangkan bahwa saat ini pemerintah pusat sedang fokus pada empat sektor pembangunan, yakni, sektor pariwisata, pertanian, kelautan dan industri kreatif. Luar dari empat sektor tersebut Indonesia tidak mampu bersaing secara global, apalagi di bidang manufaktur yang dikuasai oleh negara Tiongkok.

Oleh sebab itu pariwisata menjadi salah satu sektor menjanjikan. Dalam membangun sektor pariwisata sebagaimana yang diimpikan pemerintah kota Pariaman, pembangunan SDM mutlak dilakukan.

"Pariwisata Pariaman harus maju oleh masyarakatnya sendiri sebagai pelaku. Jangan sampai wisata maju tapi masyarakatnya hanya sebagai juru parkir, satpam sementara perhotelan dan perkapalan dimiliki oleh asing. Mulai dari kini bangun SDM itu melalui pendidikan seperti SMK Global," sambungnya.

Ia, di samping itu mengimbau pemerintah daerah agar terus melestarikan dan menjadi pelopor tradisi budaya lokal. Budaya lokal yang eksotik sangat diminati oleh wisatawan asing. Pihaknya di kementerian juga tengah melakukan inventarisasi kebudayaan dan benda lokal agar tidak ditiru oleh bangsa asing.

"Jika ingin melihat tari pasambahan dan gendang tassa tadi (dimainkan Darak-Badarak) ya mau tidak mau harus ke Pariaman, tidak ada di tempat lain. Di situ letak nilai jualnya," kata dia.

Ia juga mengajak agar seluruh warga Pariaman menjadikan wisata sebagai bagian dari gaya hidup sehari-hari. Semangat memajukan pariwisata tidak hanya menjadi tanggungjawab pemerintah saja, tapi segenap unsur masyarakat.

Di saat yang sama, Walikota Pariaman Mukhlis Rahman berharap dengan kedatangan Mendikbud yang pertama kalinya ke Pariaman menjadi momentum dan anugerah dalam upaya bersama memajukan dunia pendidikan.

Ia mengatakan, sejak Pariaman berdiri 15 tahun yang lalu, hanya memiliki 2 SMA dan 2 SMK negeri. Saat ini telah berkembang menjadi 6 SMA, 4 SMK dan 4 SLTA swasta. Pemko Pariaman menurutnya telah menerapkan program wajib belajar 12 tahun sejak tahun 2009 di mana saat ini rata-rata pendidikan terendah Pariaman lulusan SLTA sederajat.

"Sejak tahun 2009 kita juga gratiskan biaya sekolah, mulai dari masuk hingga tamat tanpa biaya sepeserpun. Semua dibiayai APBD," sebutnya.

Dengan adanya aturan pengalihan kewenangan dari pemerintah kota/kabupaten untuk SMA, SMK dan SLB ke pemerintah Provinsi, ia berharap program tersebut bisa terus dilanjutkan.

OLP
×
Berita Terbaru Update