Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Satpol PP Jaring Pelajar, Fitri Nora: Materi Kecerdasan Emosional Perlu Diterapkan Sekolah

17 Januari 2017 | 17.1.17 WIB Last Updated 2017-01-17T04:13:46Z



Anggota DPRD Kota Pariaman Fitri Nora di Pariaman, Selasa (17/1/2017), menyarankan agar pihak sekolah membekali pelajar dengan materi kecerdasan emosional untuk mencegah segala bentuk kenakalan remaja yang marak terjadi akhir-akhir ini oleh peserta didik.

Kecerdasan emosional atau Emotional Intelligency (EQ) menurut dia harus dipelajari di seluruh sekolah yang ada di Kota Pariaman untuk mendidik mental anak ke arah positif.

"Agar anak didik terhindar dari perilaku menyimpang seperti bolos sekolah, tawuran, balap liar hingga terjerumus ke perbuatan negatif lainnya," sebutnya.

Aktivis perempuan sekaligus Politisi Partai Gerindra yang duduk di Komisi III DPRD ini mengungkapkan hal itu atas masih banyaknya pelajar yang kena jaring oleh Satpol PP. Perbuatan anak didik hingga berurusan dengan pasukan Penegak Perda mesti diselamatkan oleh pihak sekolah, orangtua, lingkungan serta para stakeholder lainnya.

"Mereka harus diselamatkan karena aset bangsa bagi masa depan, kegiatan positif harus lebih diperbanyak baik di sekolah maupun di rumah," sambungnya.

Ia menambahkan, anak didik tidak dapat hanya belajar akademik saja secara menyeluruh namun harus diimbangi dengan kegiatan olahraga dan kesenian di sekolah.

"Yang perlu diingat, setiap penyelenggaraan kegiatan tersebut anak didik harus dilibatkan penuh-- sehingga mereka memiliki rasa tanggung jawab atas tugas yang diberikan," ucapnya.

Meski demikian, pihaknya mengapresiasi kegiatan Magrib Mengaji yang telah diadakan pemerintah daerah sebagai salah satu solusi mengarahkan anak dalam kegiatan positif.

"Namun peran orang tua dalam hal ini juga harus maksimal dengan mengarahkan anak didik mengikuti serta mengamalkannya," pungkasnya.

Sebelumnya Plt Kepala Dinas Satpol-PP dan Pemadam Kebakaran Handrizal Fitri, mengungkap pihaknya telah menjaring puluhan pelajar dari berbagai sekolah karena membolos saat proses belajar mengajar, Senin (16/1).

Puluhan pelajar tersebut terdiri dari tiga sekolah berbeda yakni Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN 4) sebanyak 14 pelajar, Sekolah Menengah Atas (SMA) Manunggal Bakti3 pelajar, dan Madrasah Tsanawiyah Swasta (MTs YDSI) sebanyak 4 pelajar.

 
Untuk proses selanjutnya, kata dia para pelajar diserahkan kepada pihak sekolah agar diberikan pengarahan dan sanksi administrasi.

"Tugas Satpol-PP hanya mengamankan dan melakukan pembinaan kepada pelajar secara persuasif, untuk sanksi administrasi sepenuhnya diserahkan pada pihak sekolah," sebutnya.


TIM
×
Berita Terbaru Update