Letter parks (taman huruf) bertuliskan "angso duo" di Pulau Angsoduo Pariaman telah lama rusak akibat abrasi. Untuk memperbaikinya dibutuhkan anggaran cukup besar.
"Strukturnya juga rusak. Harus dibangun ulang kembali," kata Wakil Walikota Pariaman Genius Umar, Minggu malam (11/9), usai takbir Idul Adha di Simpang Tabuik yang dihadiri oleh ribuan warga.
Anggaran untuk membangun ulang kembali letter parks tersebut, kata Genius, sebelumnya sudah diajukan pada APBD-Perubahan tahun 2016, namun karena ada pemangkasan anggaran dari pemerintah pusat, sementara diurungkan.
"Namun demikian letter parks Angsoduo tetap kita bangun," sebutnya.
Pembangunan letter parks berkisar ratusan juta tersebut, ungkap Genius bisa dengan dana CSR, patungan dan berbagai cara lain sepanjang tidak menyalahi aturan.
"Untuk itu kita minta dinas pariwisata mengusahakan bagaimana caranya agar letter parks Angsoduo bisa dibangun secepatnya dengan pondasi yang lebih kokoh," pungkasnya.
Menanggapi hal itu, Koordinator Maritim Forum Wartawan Peduli Pariwisata Piaman (FWP3), Tomi Syamsuar, menyatakan bahwa taman huruf di Pulau Angsoduo sudah menjadi ikon tersendiri pulau tersebut. Huruf bertuliskan "angso duo" berwarna oranye menjadi magnet bagi calon pengunjung.
"Di sana biasanya wisatawan berselfie ria dan foto-foto keluarga yang akan mereka simpan di album kenangan. Kemudian tulisan Angsoduo terlihat indah dari tepi pantai Pariaman yang menarik minat calon pengunjung," kata dia.
Pemko Pariaman menurutnya, harus berupaya sebisa mungkin untuk membangun kembali letter parks tersebut. Pihaknya memahami kondisi keuangan daerah pasca turunnya Peraturan Menteri Keuangan yang memangkas sekitar Rp83 milyar anggaran belanja Kota Pariaman.
"Kalau tidak bisa di APBD Perubahan, harus ada terobosan lain sepanjang tidak menyalahi aturan keuangan daerah. Saya rasa dinas pariwisata dalam hal ini tidak akan terlalu sulit untuk mencarikan dana CSR," ungkap Tomi.
Sebagaimana diketahui, letter parks "angso duo" rusak akibat cuaca ekstrim yang melanda Pariaman beberapa bulan terakhir. Cuaca ekstrim diiringi pula dengan pengikisan bibir pantai yang menyebabkan rusaknya pondasi beton taman huruf tersebut yang sekarang menyisakan tulisan "angs".
Terpisah, punggawa FWP3, Ikhlas Bakri dan Oyong Liza Piliang juga menyarankan kepada Pemko Pariaman agar membagun taman huruf di objek wisata lain. Menurut mereka di Pantai Gandoriah sudah wajib dibangun taman huruf.
"Kecenderungan berselfie ria oleh wisatawan harus kita akomodasi dengan membuat taman huruf di objek wisata sebanyak mungkin dengan kalimat menarik, misalnya #ayokepariaman, welcome to gandoriah dan lain sebagainya."
"Wisatawan tiap ca-cah selfie di mana ada kesempatan yang langsung diunggah ke media sosial saat itu juga. Dengan selfie di taman huruf, promosi wisata lebih mengena dan memiliki dampak besar," pungkas mereka.
OLP