Iggoy El Fitra
Rangkaian foto bertema 'Ritual Tabuik' karya Iggoy El Fitra, pewarta foto LKBN ANTARA wilayah Sumbar, terpilih ikut menyemarakan pameran foto internasional bertajuk 'Suara Pesisir' yang digelar dalam rangka memeriahkan Pasar Hamburg 2016 yang digelar di Hamburg, Jerman dalam waktu dekat.
Foto karya Iggoy begitu akrap ia disapa, akan tampil bersanding dengan 12 foto cerita lain karya 10 pewarta foto LKBN ANTARA terpilih dari seluruh pelosok Indonesia. Foto-foto yang akan tampil dalam pameran Pasar Hamburg itu, semuanya bercerita tentang keberagaman budaya pesisir Indonesia.
Editor foto LKBN ANTARA yang juga koordinator pameran foto Pasar Hamburg, Ismar Patrizki, Minggu (4/9) mengatakan, 10 pewarta foto LKBN ANTARA yang karyanya akan ikut pameran masing-masing, Andreas Fitri Atmoko dari Yogyakarta, Iggoy El Fitra dari Sumatera Barat.
Kemudian, I Nyoman Budhiana dari Bali, Ismar Patrizki dari Jakarta, Muhammad Adimaja dari Jakarta, Rosa Panggabean dari Jakarta, Sigit Kurniawan dari Jakarta, Wahyu Putro A dari Jakarta, Zabur Karuru dari Surabaya dan Moh Risyal Hidayat dari Jawa Timur.
Dikatakan, dari 10 pewarta foto akan tersaji 13 rangkaian foto seri yang semuanya bercerita tentang pesona keindahan alam dan berbagai prosesi budaya masyarakat pesisir Indonesia yang menawan. Rangkaian foto juga bercerita tentang problematika masalah pesisir yang sedang hangat dibicarakan.
"Melalui pameran foto bertema 'Suara Pesisir' ini, kita ingin hadirkan sekelumit gambaran dan cerita tentang pesisir Indonesia kepada khalayak yang hadir di pagelaran Pasar Hamburg 2016. Setidaknya, kita ingin tunjukan kepada pengunjung Pasar Hamburg, inilah pesisir Indonesia," kata Ismar Patrizki.
Ismar menuturkan, sebagai negeri maritim yang notabene negara kepulauan terbesar di dunia dengan lebih dari 17.000 pulau tersebar di antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik, tak dapat dipungkiri bahwa sebagian besar rakyat Indonesia menggantungkan hidup dari laut.
Bermacam hasil sumber daya alam menjadi penghidupan di negeri yang 70 persen luas wilayahnya merupakan lautan ini. Mereka yang menggantungkan hidup dari laut mendiami sebagian dari 81.000 kilometer wilayah garis pesisir Indonesia.
Dengan lebih dari 17.000 pulau, lebih dari 258 juta penduduk dan sekitar 1.340 suku atau kelompok etnik, Indonesia menjelma sebagai negeri heterogen yang sangat kaya akan ragam budaya dan bentang alam, termasuk keberagaman di wilayah pesisir.
"Dalam keberagaman itu, tentunya ada banyak kisah menyeruak dari negeri para pelaut ini. Cerita tentang pesisir tempat tinggal sang pelaut, nenek moyang orang Indonesia. Inilah yang sebagian coba kami tuangkan dalam pameran foto bertajuk Suara Pesisir di Hamburg dalam waktu dekat," kata dia.
Sementara, Pewarta Foto LKBN ANTARA wilayah Sumbar, Iggoy El Fitra mengatakan, karya foto cerita hasil bidikannya bertema Ritual Tabuik menggambarkan rangkaian prosesi yang menukilkan sejarah Tabuik hingga menjadi Pesta Budaya di Pariaman.
Iggoy mengatakan, imaji-imaji yang kemudian disusun menjadi rangkaian foto Ritual Tabuik, dibuat dalam rentang waktu beberapa tahun. Foto-foto itu dihasilkan dari beberapa pelaksanaan Pesta Budaya Tabuik. Terhitung Iggoy rutin memotret Pesta Budaya Tabuik sejak 2008 hingga terakhir 2015.
Dijelaskan, Pesta Budaya Tabuik Pariaman, pelaksanaan prosesi ritualnya dilaksanakan hampir 10 hari lamanya. Ada ritual yang dilaksanakan siang, ada yang malam hari. Bahkan ada ritualnya yang dilaksanakan dalam sehari penuh.
Karena berbagai keterbatasan, kadang dalam sekali pelaksanaan Pesta Tabuik, tak semua rangkaian ritual bisa dipotret. Akhirnya terpaksa menunggu tahun berikutnya untuk bisa mengulangi memotret rangkaian ritual yang tak sempat diambil tahun sebelumnya. Begitu tantangan memotret Tabuik, katanya.
"Begitu saya mengakali memotret rangkaian Ritual Tabuik selama hampir enam tahun lamanya. Saya mulai memotret Ritual Tabuik tahun 2008 dan terus berlanjut sampai terakhir 2015. Tahun 2009, karena suasana duka akibat gempa bumi, Pesta Tabuik urung digelar, jadinya saya tak memotret," cerita Iggoy.
TIM