Kepala BPBD Kota Pariaman, Yaminurizal melarang seluruh nelayan melaut karena cuaca ekstim sedang melanda Kota Pariaman dalam beberapa hari kedepan.
"Cuaca ekstrim berupa angin kencang disertai hujan deras membahayakan bagi keselamatan jiwa nelayan jika nekat melaut. Kita menghimbau agar mereka stop dulu hingga cuaca kembali membaik," kata Yaminurizal, di Pariaman, Rabu (24/8).
Ungkap dia, saat ini banyak titik angin dan awan terpantau radar BMKG yang dapat menimbulkan potensi hujan badai di wilayah pesisir Sumatera Barat termasuk Kota Pariaman.
"Intensitas hujan disertai badai sangat tinggi. Ombak di lautan juga sangat besar saat ini," sambungnya.
Pihaknya menyatakan tidak satupun nelayan berani melaut pada hari ini setelah dilakukan pemantauan lapangan.
"Nelayan kita juga punya kearifan lokal terhadap cuaca. Disamping itu kita harap mereka juga mematuhi himbauan kita," pungkasnya.
Sementara itu, Ujang (48), seorang nelayan di Desa Pauh Barat mengaku sudah dua hari tidak melaut karena cuaca buruk.
"Melaut dengan cuaca seperti ini sama saja minta mati," kata dia.
Cuaca ekstrim yang sedang berlangsung dalam beberapa hari ini menurutnya disebabkan karena perkisaran bintang kuning (istilah nelayan) yang menyebabkan angin kencang disertai hujan deras.
"Pohon kelapa hingga bungkuk ditiup angin kencang semalam," ungkap dia.
OLP