Sebagian orangtua meliburkan anaknya sekolah akibat banjir yang melanda Pariaman. Menurut Yos (40) warga Jati Pariaman, Selasa pagi (22/3) keputusan itu dia ambil setelah melihat kondisi jalan yang tidak bisa dilalui sepeda motor.
"Jalan menuju sekolah anak saya digenangi air cukup dalam dan banyak motor yang mogok, bahkan mobil. Kemudian saya telpon gurunya minta izin," kata Yos, ibu dua anak itu kepada wartawan.
Menurut ibu rumah tangga yang anaknya sekolah di SD 19 Kampung Baru tersebut, sepanjang jalan dia melihat genagan air hingga setengah meter lebih, rendam rumah warga dan perkantoran.
"Tadi saya lihat Kantor Koramil di Kampung Baru airnya sangat dalam. Bahkan anak-anak berenang di halamannya," kata dia.
Begitu juga dengan Ilham (38) warga Jawi-Jawi pinggiran sungai Batangaia Pampan yang juga meliburkan anaknya sekolah.
"Bagaimana antarkan anak sekolah sementara di rumah saja keadaan air begini (belum susut). Dari malam anak saya juga belum tidur," kata dia.
Sementara itu Wakil Walikota Pariaman, Genius Umar, sudah perintahkan jajarannya bentuk tim atasi banjir Pariaman.
Menurut dia, jika genangan tidak menyusut hingga siang, pihaknya akan dirikan dapur umum di halaman Balaikota Pariaman.
"Kita terus pantau. Sejak subuh saya sudah di lapangan," ungkap Genius.
OLP
