Wakil Walikota Pariaman, Genius Umar menuturkan bahwa remaja sebenarnya tidak ada yang nakal. Anak nakal biasanya, kata dia, karena mereka tidak mempunyai arah dan tujuan hidup yang jelas, sehingga mengekspresikan dirinya ke hal-hal yang negatif.
Oleh sebab itu, sebut dia, bimbingan dari semua pihak sangat diperlukan, mulai dari orangtua, guru, wali kelas, guru BK hingga kepala sekolah.
"Sehingga kita dapat mengontrol mereka dan mengarahkan ke hal-hal yang lebih bermanfaat."
Hal itu dikatakan Genius Umar saat memberi sambutan pada acara Penyuluhan Kesehatan Hidup Sehat Bahagia, Bebas Infeksi Menular Seksual dan HIV/AIDS dalam rangka HUT ke-50 Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin (Perdoski) cabang Padang di Aula Balaikota Pariaman, Sabtu (9/1).
Dia menambahkan, remaja atau generasi muda harus mempunyai visi.
"Mulai dari sekolah dan jenjang apa yang akan ditempuhnya serta mempunyai cita-cita yang jelas. Kita sebagai orang tua, pihak sekolah dan pemerintah daerah harus mengaplikasikan Tut Wuri Handayani," imbuhnya.
Secara etimologi "Tut Wuri" artinya mengikuti dari belakang dan "Handayani" berati memberikan dorongan moral atau dorongan semangat. Bila digabungkan arti dari Tut Wuri Handayani ialah seseorang harus memberikan dorongan moral dan semangat kerja dari belakang.
"Dorongan moral ini sangat dibutuhkan oleh generasi muda kita untuk menumbuhkan motivasi dan semangat serta menjadikan mereka kreatif," ujarnya.
Selain menjadi pemuda produktif, kreatif dan inovatif, kata dia, pemuda juga harus dapat membentengi dirinya dari pengaruh negatif akibat pergaulan bebas dan bahaya narkoba.
"Saat ini di Kota Pariaman telah ada remaja yang terjangkit HIV/AIDS, dan masih ada kelompok anak-anak remaja kita yang menggunakan narkoba dan menghisap lem. Ini realita yang saya temui di lapangan. Hendaknya ini menjadi tugas kita bersama. Karena apabila rusak generasi muda kita, maka secara tidak langsung akan rusak generasi berikutnya,” kata dia.
Lulusan S3 ini juga menyampaikan bahwa pemimpin itu harus dekat dengan masyarakatnya, menjemput aspirasi dan keluhan apa saja yang dirasakan oleh masyarakat.
"Tak kalah penting, dapat berbaur dengan generasi mudanya dan menjadi mentor bagi mereka untuk mengeluarkan inovasi-inovasi yang mereka punya sehingga akan tercipta generasi handal yang kita inginkan bersama," tutupnya.
Ketua Perdoski cabang Padang dr. Qaira Anum, Sp.KK, FINSDV mengatakan kegiatan penyuluhan kesehatan yang mereka lakukan di Kota Pariaman adalah yang ketiga dilaksanakan di Sumatera Barat.
"Sebelumnya kami mengadakan di Padang dan Payakumbuh. Dengan adanya penyuluhan ini diharapkan para pelajar SMA dan sederajat dapat bertambah pengetahuannya tentang bahaya penyakit kelamin dan HIV/AIDS," kata dia.
Hadir dalam acara itu Wakil Dekan I UNAND dr. Rina Gustia,Sp.KK, FINSDV, Ketua GOW Kota Pariaman dr. Lucyanel Arlym, Kadis Kesehatan Yutriadi Rivai, Kadis Pendidikan Kanderi, Pangurus Perdoski cabang Padang dan Pelajar SMA sederajat, kemudian peserta penyuluhan sebanyak 150 orang.
J/OLP