Walikota Pariaman Mukhlis Rahman mengapresiasi bantuan Balai Pengkajian Tekhnologi Pertanian (BPTP) Provinsi Sumatera Barat, Kodim 0308/Pariaman, Dinas Pertanian dan kelompok tani atas berjalannya program ketahanan pangan di Kota Pariaman.
Hal tersebut dikatakan Walikota Mukhlis pada acara panen demplot (field day) varietas unggul padi junjuang perdana di Kota Pariaman dan demo alat pertanian dari BPTP Provinsi Sumbar yang dilaksanakan di Demplot Padi Jati, Senin (25/1).
Dia mengatakan, dengan pemanfaatan tekhnologi hendaknya dapat meningkatkan produksi padi yang ada karena semakin berkurangnya lahan sawah yang beralih fungsi menjadi perumahan.
Apabila dulu hanya mampu panen 5-6 ton/ha, saat ini dengan adanya kolaborasi dapat meningkat menjadi 9-10 ton/ha sehingga kebutuhan pangan di Kota Pariaman tetap stabil walaupun lahan sawah berkurang.
“Saat ini produksi padi di Kota Pariaman telah mencapai 35.500 ton/ha. Sedangkan untuk kebutuhan Kota Pariaman hanya 18 ribu ton/ha, sehingga masih surplus. Dan berdasarkan data yang dikeluarkan oleh BPS saat ini, Kota Pariaman sudah mencapai 6,5 ton/ha, peringkat dua setelah bukittinggi," ucapnya.
Hal itu, kata Mukhlis menjadi kebanggan tersendiri baginya, ditambah dengan dibentuknya balai benih oleh Mentri Pertanian di Desa Cubadak Aie tahun 2015 lalu.
"Akan semakin menunjukkan keseriusan Kota Pariaman untuk mewujudkan swasembada pangan yang digaungkan oleh Presiden kita Joko Widodo,” tambahnya.
J/OLP