Sebuah tekanan yang dihadapi oleh seseorang dapat menyebabkan sebuah kondisi yang mengarah pada depresi. Perasaan sedih yang dalam, kecewa, rasa putus asa, menyesal, tidak berharga, dan merasa tersakiti adalah hal-hal yang dirasakan. Jika hal ini berlangsung lama akan mengakibatkan kegiatan keseharian menjadi terganggu, bahkan juga dapat mengganggu kenyamanan orang lain yang berada di dekat Anda.
Banyak gejala-gejala yang harus
diwaspadai. Merasa lelah atau kehilangan energi, sehingga menjadi malas
untuk beraktivitas. Hal ini diakibatkan pula oleh konsentrasi yang
terganggu yang menyebabkan susah untuk fokus pada suatu hal, misalnya
pada pekerjaan. Insomnia pun biasa melanda, susah untuk tidur atau
bahkan tidur berlebihan (hipersomia). Gejala ini dapat dikatakan masih
ringan. Untuk mengatasinya, Anda membutuhkan dukungan dari keluarga dan
sahabat Anda. Berceritalah kepada mereka mengenai apa yang Anda alami.
Jika belum bisa, tetaplah berkomunikasi dengan mereka, setidaknya akan
meringankan beban Anda.
Selain cara tersebut, depresi pun dapat
diobati dengan meminum obat. Jenis obat yang sering dkonsumsi oleh
penderita ini adalah antidepresan. Obat ini memang memiliki efek yang
luar biasa, namun memiliki efek samping yang tidak baik bagi tubuh,
seperti insomnia, mual, lemah, dan kehilangan memori.
Kini ada terobosan baru dengan
ditelitinya zat yang terkandung dalam kunyit sebagai obat depresi alami.
Zat curcumin yang ada di dalamnya telah diujikan kepada 60 responden
yang terbagi dalam tiga kelompok, yaitu pemberian suplemen curcumin pada
kelompok pertama, penggobatan generik untuk kelompok kedua, dan
kombinasi alternatif dan generik pada kelompok ketiga. Hasilnya kelompok
yang menerima curcumin selama 6 minggu dengan komposisi dua kali sehari
sebanyak 500 miligram memberikan hasil yang positif. Kunyit yang
mengandung antioksidan yang dapat mengurangi proses inflamasi dan efek
radikal bebas dalam tubuh, ternyata juga dapat digunakan sebagai obat
untuk mengurangi gejala depresi.
Curcumin yang telah dibuat tepung atau
serbuk atau disebut dengan BCM95 ternyata lebih mudah diserap tubuh,
dibanding dengan obat antidepresan dalam bentuk generik. Penelitian yang
dilakukan oleh seorang peneliti dari Baylor University Medical Center ini juga sangat menyarankan untuk tetap berkonsultasi kepada dokter terlebih dahulu sebelum mengkonsumsi curcumin.