Ketua Umum Pengurus
Daerah Perkumpulan Filatelis Indonesia (PD PFI) Sumatera Barat Ir. Amli Kamal
terpilih menjadi Komisioner Nasional Indonesia pada Pameran Filatelis Asia
Pasifik di Taipei, Taiwan, yang berlangsung 23 hingga 28 April 2015. Pameran
Filateli ini diikuti 42 negara di Asia,
Afrika dan Pasifik.
Ketua Umum PD PFI Sumbar Amli Kamal menyampaikan,
Minggu (19/4/2015), di Padang menjelang keberangkatan ke Jakarta. “Di Jakarta,
terlebih dahulu berkoordinasi dengan Pengurus Pusat (PP) PFI. Direncanakan
rombongan dari Indonesia yang berjumlah 7 orang, berangkat Selasa (21/4/2015),”
kata Amli Kamal.
Dikatakan, selain dirinya, rombongan ke Taipei
terdiri dari Teguh Wira Adikusuma (Banten), Gita Noviandi (Bandung), Ketua Umum
PP PFI Soeyono Soetikno (Bandung), Sri Budhi Mintorosasi (Bandung), Arry Dharma
(Jakarta) dan Udin Ismail (Jakarta).
“Terkait dengan pameran filateli, Indonesia
mengirimkan 36 koleksi. Namun yang lolos hanya 12 koleksi. Pada kelas dewasa
lolos 6 koleksi dengan jumlah 30 frame. Masing-masing koleksi Indra Kusuma,
Fadli Zon, Herti, Awaluddin Haldi, Bahrudin dan Amli Kamal. Sedangkan kelas
remaja juga ada 6 orang dengan jumlah 18 frame. Masing-masing
Mauritania Wibawanto, Kirana, Vari Verdia, Mayong
Bibakkati Kalua, Verna Varidea dan Shafa Sabila Fadli,” kata Amli Kamal.
Dari koleksi yang kita kirimkan tersebut, kata
Amli Kamal, target perolehan medali emas tiga di kelas dewasa dan tiga di kelas
remaja. Dari koleksi filatelis yang ditampilkan, masing-masing termasuk langka
dan unik. “Mudah-mudahan target tersebut bisa tercapai. Terutama koleksi Wakil
Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon dengan tema cap pos Hindia Belanda
1789-1917. Ini merupakan koleksi tergolong langka,” kata Amli Kamal
menambahkan.
Selain pameran filateli, kegiatan Pameran
Filateli Asia Pasifik di Taipei ini juga dimeriahkan dengan seminar filateli,
presentasi dari sejumlah pakar filatelis di Asia Pasifik, pertemua Komite
Eksekutif FIAP (Organisasi Filatelis Asia Pasifik), kunjungan ke Museium Kantor
Pos Taipei, seminar sejarah pos dan kegiatan filatelis lainnya, kata Amli Kamal
mengakhirinya.