Dinas Pariwisata Kota Pariaman dibawah kepemimpinan Efendi Jamal membuka kran informasi dengan para awak media tentang langkah-langkah apa yang telah dia lakukan bersama jajarannya untuk memajukan dunia wisata di Kota Pariaman. Diskusi "meja bundar" dengan para pengejar berita tersebut difasilitasi oleh Bagian Humas Setdako Pariaman, bertempat di Press Room, Selasa (21/4).
Diskusi tersebut bertujuan untuk menyatukan persepsi sekaligus meminta dukungan media baik berupa masukan ataupun kritikan membangun secara langsung tentang progress pariwisata yang merupakan visi utama Pemerintah Kota Pariaman.
Efendi Jamal didampingi oleh Sekretaris Jafreki, Kabid Pemasaran, Zahirma, Kasi Pemasaran, Nesa Prima Dewi Cintya, serta Kasi Perencanaan, Nopriadi Syukri menjabarkan secara diteil apa yang telah dia lakukan bersama jajaran dan apa rencana yang akan mereka lakukan terkait usaha memajukan Kota Pariaman di bidang dunia kepariwisataan.
"Sebagaimana diketahui, di Dinas Pariwisata telah terjadi perombakan besar yang artinya kabinet yang sekarang diisi oleh orang-orang baru," kata Efendi Jamal membuka dialog.
Dia menuturkan, pada Tahun 2015 ini, Pemko Pariaman akan menggelar berbagai iven besar dalam rangka untuk selalu meramaikan Kota Pariaman agar capaian visi misi "Kota Wisata" lekas terwujud dan selau berjalan dinamis.
Dia menjabarkan, saat ini, wisata bahari menjadi magnet kuat bagi Kota Pariaman, untuk itu, tambahnya, perlu dibuat perencanaan matang baik pembangunan infrastruktur hingga pembangunan sumber daya manusia.
Untuk wisata ke pulau, masih menurut Efendi Jamal, Dinas Pariwisata telah membuatkan tarif resmi jasa angkutan kepada empat pulau tujuan yang ada di halaman Pantai Pariaman. Kemudian, lanjutnya, para pedagang makanan dan PKL juga dihimbau baik secara lisan maupun dalam pertemuan agar turut serta menjaga suasana kondusif dengan menerakan harga tarif makanan di tiap gerainya.
"Ini kita lakukan dan sosialisasikan secara terus menerus agar para pedagang paham dan menjadikan hal itu standar tetap. Ini perlu waktu, dan Alhamdulillah, main pakuak harga tidak ada lagi di Pariaman. Yang ada hanya gaungnya saja," kata Efendi dilengkapi bukti kuat kepada wartawan.
Diskusi berlangsung selama tiga jam dan dituang dalam notulen rapat yang nantinya jadi bahan evaluasi bagi Dinas Pariwisata dan para awak media untuk saling sinergi dalam membangun dunia pariwisata di Kota Pariaman.
"Sebab pariwisata itu erat kaitannya dengan image," pungkas Efendi Jamal.
OLP