Rika, pemilik batu bacan dengan serat sutra full kristal ukuran jumbo seharga dua mobil fortuner baru di Stand Natural Gemstone (pengrajin batu cincin 10), Pariaman Gemstone Fair 2015 di Rumah Tabuik Subarang, samping Balaikota Pariaman.
Kontes dan pameran batu akik Pariaman Gemstone Fair 2015 pada Kamis (5/3) pukul 16.00 Wib resmi dibuka oleh Wakil Gubernur Sumbar Muslim Kasim ditemani Walikota Pariaman Mukhlis Rahman dan Wakil Walikota Genius Umar. PGF 2015 yang diselenggarakan oleh Tabuik Gemstone Community (TGC) selama 4 hari di Rumah Tabuik Subarang tersebut diikuti oleh 700 buah batu akik dari berbagai peserta yang datang dari berbagai daerah pula.
Di arena pameran, panitia juga menyediakan 16 buah stand yang terisi penuh oleh pedagang batu akik dari berbagai daerah seperti Aceh, Rawa Bening Jakarta, Padang, Bukittinggi, Dharmasraya, Payakumbuh, Pasaman dan pedagang lokal Kota Pariaman dan Padangpariaman.
Selain melombakan berbagai jenis kelas batu akik standar kompetisi nasional, panitia juga menyediakan kontes eksibisi batu lokal Pariaman seperti batu akik Lubuk Nyarai, Batu Akik Batang Bangau, Batang Santok dan Batang Nareh.
Yang menarik pada PGF 2015 ini justru datang dari pendaftar asal Amerika Jereg Cohler dan Tom Concorn asal Australia yang mendaftarkan batu akik asli Lubuk Nyarai Padangpariaman.
Walikota Mukhlis Rahman mengatakan, Pemko Pariaman sangat mendukung diadakannya kegiatan semacam ini karena memiliki dampak sangat positif bagi daerah yang sedang gencar-gencarnya menarik wisatawan berkunjung ke Kota Pariaman. Bahkan pada awal Tahun 2015 Pemko Pariaman secara resmi melaunching hastag #AyokePariaman di media sosial.
Mukhlis menyebutkan, tidak ada orang yang tidak suka batu akik. Menurutnya, dengan fenomena batu akik seperti sekarang ini, sektor ekonomi masyarakat mulai tumbuh dengan munculnya pengrajin asah batu akik hampir di tiap desa dan kelurahan di Kota Pariaman.
"Dengan bomingnya batu akik seperti sekarang ini, seperti yang dikatakan Ketua MUI kepada saya, mungkin Allah sedang bagi-bagi rejeki kepada kita. Pemko Pariaman sangat mendukung kegiatan ini dan mendorong pameran diadakan secara berkala," katanya.
Mukhlis yang juga pengoleksi berbagai jenis batu akik tersebut juga mendoakan agar batu akik yang digelar pada pameran ini habis terjual dan mendatangkan keuntungan bagi para pedagang.
"Selama di Pariaman jangan lupa menikmati keindahan Pantai Pariaman, pulau-pulau, beragam kuliner yang memikat selera dan kami juga memiliki pemandangan alam bawah laut dengan terumbu karang dan biota lautnya dengan berolahraga diving dan snorkeling," harap Mukhlis sekaligus himbauan.
Dari pantauan kami, harga batu akik tertinggi yang dipamerkan adalah jenis bacan palamea dan bacan doko oleh Natural Gemstone (pengrajin batu cincin 10) milik Amin Bacan dan Rika.
"Ini hanya dipamerkan tidak untuk dijual. Niat kami kesini ikut berpartisipasi meramaikan iven yang ada di kampung kita. Dua buah bacan koleksi kami ini seharga dua mobil fortuner baru satunya dan selalu disimpan dalam brankas," kata Rika yang juga memiliki toko batu akik di Padang, Rawa Bening, Garut, Ternate bahkan juga di Pulau Bacan.
Oyong Liza Piliang