Kader
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Pariaman diminat sejak dini
membekali dirinya dengan kemampuan menulis. Hal itu dinilai penting karena
dengan kemampuan menulis berbagai ide dan gagasan kader PMII bisa diketahui
publik.
Demikian
diungkapkan wartawan/penulis buku Armaidi Tanjung dihadapan kader PMII Kota Pariaman, Jumat (14/11/2014) sore, pada acara follow up Masa
Penerimaan Anggota Baru (Mapaba) di sekretariat PMII Kota Pariaman, di Desa
Toboh Palabah, Pariaman. Acara dipandu Ketua Komisariat PMII STIT Syekh Burhanuddin
Rozi Yardinal, dihadiri Sekretaris Umum
PKC PMII Sumbar Idris dan Ketua
Komisariat PMII STIE Sumbar Iqbal.
Menurut Armaidi Tanjung,
mahasiswa yang memilki kemampuan menulis di media massa akan memberikan banyak
manfaat. Dengan menulis pikiran
dan ide-ide segar dari seorang mahasiswa di media massa seperti koran, majalah,
tabloid, maka mahasiswa tersebut bisa menyumbangkan ide dan gagasan
ke khalayak. Walaupun tidak pernah bertemu, bertatap muka, tapi mahasiswa
tersebut bisa diketahui orang lain pikirannya.
“Karena itu, dalam menumbuhkan
kemampuan menulis mahasiswa ini harus dengan konsep 3 M. Yakni, mulai dari diri
sendiri, mulai sekarang, mulai dari hal-hal yang kecil dan berhubungan langsung
dengan diri sendiri atau pengalaman. Insya Allah dengan dengan konsep 3 M
tersebut, kader PMII bisa melahirkan tulisan,” kata Armaidi Tanjung yang juga
Bendahara PW Gerakan Pemuda Ansor Sumatera Barat ini.
Dikatakan Armaidi, melalui tulisan
seseorang dapat mendorong orang, masyarakat atau kelompok tertentu untuk
melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Dengan mengemukakan alasan dan alternatif yang perlu dilakukan sehingga
mendorong masyarakat berubah ke hal-hal yang positif dan mendatangkan manfaat
kepada masyarakat itu sendiri.
“Sebaik apa pun ide yang
dimiliki seseorang, selama hanya terpendam dalam pikirannya maka ide tersebut
tidak akan memberikan manfaat apa-apa pada dirinya dan orang lain. Namun jika
ide atau gagasan yang dimiliki seseorang disampaikan kepada orang lain melalui
tulisan yang baik, maka tulisan tersebut bisa memberikan manfaat. Beruntung
mahasiswa sekarang banyak dibantu oleh
teknologi informasi yang memudahkannya dalam
proses menuliskan ide,” kata Armaidi.
Ketua Komisariat PMII STIT Syekh
Burhanuddin Rozi Yardinal menyebutkan, tema jurnalistik dan menulis ini dinilai
penting bagi kader PMII. Sehingga kita sengaja mendatangkan pemateri yang sudah
puluhan tahun berkarir dalam dunia jurnalistik dan menulis.
“Dari materi yang disampaikan,
terlihat kader PMII semakin termotivasi untuk memulai menulis di media massa. Dari
potensi yang ada, cukup banyak kader PMII Pariaman yang diharapkan bisa
menghasilkan karyanya dimuat di koran,” tambah Rozi.
AT