Bupati Bengkalis Herliyan Saleh didampingi Bupati Ali Mukhni melihat
kebun binatang mini dan refleksi area di komplek kantor Bupati di Parit
Malintang, Kamis (6/11)
Rombongan kunjungan kerja (kunker) Pemerintah Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau ,mengaku takjub dengan keindahan panorama alam area Kantor Bupati Padangpariaman yang terletak di Pasa Dama, Nagari Parit Malintang, Kamis (6/11). Rombongan tersebut diterima langsung oleh Bupati Ali Mukhni, Wabup Damsuar, Sekda Jonpriadi dan sejumlah kepala SKPD/Kabag.
"Sewaktu perjalanan ke kantor ini, saya takjub sekali. Jalannya sangat mulus, kantornya megah, pemandangan bukit barisan yang cantik, dan, tadi saya juga diajak melihat kebun binatang mini serta refleksi area oleh Bupati Ali Mukhni. Saya kira ini kantor yang sangat luar biasa," takjub Bupati Bengkalis Ir. H. Herliyan Saleh, M.Sc.
Dijelaskan dia, studi banding ke Padangpariaman ini bertujuan untuk saling berbagi informasi dan mempererat silaturahim. Dia menuturkan, juga ingin mengetahui pengelolaan keuangan daerah, pariwisata dan pertanian, serta pelayanan publik untuk dijadikan bahan dalam pembahasan pada APBD 2015.
Bupati Herliyan juga mengatakan ingin mengetahui peranan lembaga adat dalam membangun daerah sehingga kebijakan daerah dapat didukung penuh oleh tokoh adat dan ulama. Misalnya, sebut dia, dalam pembebasan lahan, tentu perlu dukungan ninik mamak untuk mensosialisasikannya kepada masyarakat.
"Saya kira Pak Bupati Ali Mukhni membangun Padangpariaman karena berhasil merangkul tokoh adat, ulama dan perantau. Semuanya bersinergi untuk bertekad mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Kesamaan budaya inilah yang menjadi salah satu faktor maksud kedatangan kami ke sini," imbuh Herliyan.
Ikut juga dalam rombongan itu adalah Kajari Bengkalis Mukhlis Dt Putih. Ia mengaku baru pertama kali ke kantor Bupati Padangpariaman di Parit Malintang. Mukhlis Dt Putih tak menyangka megahnya kawasan Ibu Kota Kabupaten itu.
"Saya baru pertama ke sini. Kantornya megah, pemandangannya bagus dan ada satu hal yang unik karena ada kebun binatang dan area refleksinya. Luar biasa," ujar Kajari yang juga putra asli Sicincin ini.
Bupati Ali Mukhni yang antusias menyambut kedatangan Pemkab Bengkalis beserta Muspidanya tersebut mengatakan bahwa Padangpariaman dan Bengkalis merupakan saudara dekat, karena banyak masyarakat Piaman yang merantau di daerah itu.
"Bengkalis dan Padangpariaman merupakan saudara dekat. Adanya kesamaaan budaya, bahasa dan banyak masyarakat Piaman yang merantau disana. Pada kesempatan ini, kami menitip kepada Pak Bupati masyarakat Piaman yanga ada di Bengkalis," ucap Ali Mukhni.
Dijelaskan Ali Mukhni, pada waktu awal dilantik menjadi Bupati Padangpariaman, dia dihadapi dengan masalah yang sangat kompleks pasca gempa 2009 yang lalu. Masyarakat kehilangan tempat tinggal, fasilitas umum hancur rata dengan tanah dan pertumbuhan ekonomi hanya 3,4% ketika itu. Artinya, masyarakat miskin bertambah dan pengangguran tak bisa dibendung.
"Siapapun yang jadi Bupati waktu itu akan dihadapi masalah yang sangat komplek pasca gempa 2009. Masyarakat tinggal ditenda, sekolah dan puskesmas roboh, jalan dan jembatan rusak berat dan ketika itu pertumbuhan ekonomi kami adalah yang terendah di Sumbar. Bahkan kantor Bupati ini kondisinya sangat memprihatinkan," kata Alumni Harvard Kennedy School di Amerika Serikat ini.
Pada kondisi itu, lanjut Ali Mukhni, dia bertekad mewujudkan Padangpariaman bangkit dengan bekerja keras dan memanfaatkan potensi daerah serta bersinergi dengan seluruh stakeholders dan masyarakat. Hal pertama dilakukan, terang bupati, adalah dengan menyelesaikan pembangunan Kantor Bupati. Walau dengan medan yang berat dan membutuhkan keahlian khusus dalam pembangunannya, cerita bupati, namun berkat kesungguhan maka kantor Bupati telah ditempati pada akhir tahun 2012.
"Kantor Bupati ini dibangun butuh keahlian khusus. Hampir setiap hari media massa menyoroti pembangunan kantor bupati ini. Sehingga hampir 24 jam, siang dan malam bahkan hujan lebat pun kami datang untuk memonitor. Dan Allah Maha Kaya, Alhamdulillah berkat doa masyarakat, kantor ini telah ditempati pada tanggal 25 Oktober 2012 yang lalu. Kantor ini juga dilengkapi kebun binatang mini dan area refleksi terpanjang di Sumbar. Saya kira kantor Bupati ini salah satu yang termegah di Indonesia," kata Bupati yang juga ahli bangunan ini.
Ali Mukhni juga memaparkan bahwa Padangpariaman dianugerahi Allah Yang Maha Kuasa menjadi daerah yang mempunyai potensi luar biasa. Keberadaan Bandara Internasional Minangkabau sebagai pintu gerbang Sumbar menjadikan Padangpariaman sebagai daerah yang pesat pertumbuhan ekonominya. Selain itu, sebutnya, untuk pariwisata dikenal dengan wisata religius dan kuliner di Ulakan Tapakis. Wisata religius ini adalah makam Syekh Burhanuddin (SB) yang merupakan orang yang pertama kali mensyiarkan agama Islam di Sumbar. Di komplek makam SB juga berdiri megah Mesjid Agung SB yang siap menampung peziarah dalam dan luar negeri.
"Makam Syekh Burhanuddin dikunjungi ratusan ribu peziarah setiap tahunnya dari dalam dan luar negeri khususnya Asia Tenggara. Bahkan ketika Kunjungan Pak Agung Laksono beberapa waktu lalu, beliau sangat terkejut dengan ramainya peziarah yang hadiri di sana. Sekarang kita juga bangun mesjid Agung dan Insya Allah selesai tahun depan. Semuanya untuk kenyamanan dan pelayanan kita kepada peziarah," kata Bupati yang meraih penghargaan program Magrib Mengaji dari Kemenag itu.
Selain itu, Bupati Ali Mukhni juga menyampaikan keberhasilan program unggulan yaitu Penyelenggaraan Administrasi Kecamatan (PATEN), Badan Amil Zakat dan Padang Pariaman Sehat yang telah mendapatkan apresiasi oleh Pemerintah Pusat dan Provinsi.
Kemudian, Ali Mukhni juga menceritakan sejarah pembangunan mega proyek skala nasional antara lain; Badan Pendidikan dan Ilmu Pelayaran (BP2IP), Asrama Haji, Main Stadion, MAN Insan Cendikia, Jalan Lingkar Duku-Sicincin, Jalur Kereta Api Duku-BIM, Irigasi Anai II dan masih banyak lagi. Dengan adanya mega proyek tersebut, menurut bupati, memacu pertumbuhan ekonomi menjadi yang tertinggi di Sumbar.
"Alhamdulillah setelah empat tahun kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati, pertumbuhan ekonomi yang dulunya hanya 3,4%, maka sekarang menjadi 6,67%. Saya punya prinsip bahwa kerja itu adalah ibadah. Siapa yang bersungguh-sungguh maka dia akan berhasil. Ke depan, saya yakin Padangpariaman menjadi daerah yang diperhitungkan di tingkat nasional," kata Bupati yang mendapatkan penghargaan karena berhasil membawa Padangpariaman keluar dari kabupaten daerah tertinggal itu.
Usai pertemuan di Aula Kantor Bupati di Parit Malintang, rombongan Bupati Bengkalis dijamu makan siang di pendopo. Selanjutnya rombongan juga meninjau langsung dinas dan kantor untuk melihat langsung proses pelayanan masyarakat.
HA/OLP