Bupati Ali Mukhni menyerahkan insentif guru honor yang bertugas wilayah dua Padangpariaman di GOR Sungai Sarik, Senin (13/10)
Sebanyak 478 orang guru honor yang bertugas di wilayah II Kab. Padangpariaman menerima insentif sebanyak Rp 300 ribu perbulan terhitung mulai bulan Januari 2015. Insentif itu langsung diserahkan oleh Bupati Padangpariaman Ali Mukhni di GOR Sungai Sarik, Senin (13/10). Sebelumnya, juga telah diserahkan insentif guru honor di wilayah satu, minggu lalu.
Acara penyerahan insentif terasa spesial karena dihadiri juga oleh tiga Anggota DPRD Padangpariaman, yaitu, Makmur, Dwiwarrman, dan Syafruddin. Juga dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Mulyadi, Kabag Humas Hendra Aswara dan Wali Nagari Sungai Sarik Samsuar Ambo.
Anggota DPRD Makmur mengapresiasi langkah Bupati Ali Mukhni yang berjuang keras menaikkan anggaran insentif guru honor menjadi Rp 300 ribu yang awalnya hanya Rp 200 ribu. Dia menyebut Bupati Ali Mukhni memiliki komitmen yang tinggi untuk memperjuangkan kesejahteraan guru-guru honor.
"Saya masih ingat ketika sidang pembahasan APBD 2014 yang lalu dimana bupati menyampaikan usulan kenaikan insentif guru honor. Kemudian dibahas bersama dengan DPRD, dan disetujui. Ini bukti hubungan Eksekutif dan Legislatif terjalin harmonis," kata Politisi dari PAN ini.
Makmur menuturkan bahwa Bupati Ali Mukhni begitu risau dengan kesejahteraan guru honor kala itu. Oleh ihwal tersebut, bersama Anggota DPRD lainnya dia bersepakat akan terus meningkatkan insentif guru honor setiap tahunnya.
"Tadi Pak Bupati juga menyampaikan bahwa pada tahun 2015 insentif guru honor diharapkan naik menjadi Rp 500 ribu per bulan. Insya Allah, DPRD akan membahas dan mengawal hingga terealisasi tahun depan. Atas kepedulian Bupati terhadap kesejahteraan para guru-guru honor, Saya kira Bupati kita ini pantas dijuluki Bupati Peduli Pendidikan," kata pria yang terpilih menjadi anggota DPRD untuk kedua kalinya.
Disamping itu, Bupati Ali Mukhni mengucapkan terima kasih atas dedikasi dan loyalitas seluruh tenaga pendidik dalam mencerdaskan anak bangsa. Terlebih kepada guru honor, dengan pendapatan yang minim tetapi tetap bekerja dengan optimal.
"Atas nama pribadi dan pemerintah, kita apresiasi kepada seluruh tenaga pendidik dalam mencerdaskan anak bangsa. Kita bisa pandai karena ada didikan guru. Dengan jasa seorang guru akan lahir pemimpin masa depan seperti Presiden, Menteri, Gubernur maupun Bupati," kata bupati yang juga seorang pendidik ini.
Bupati Ali Mukhni juga mengapresiasi jajaran legislatif yang memiliki komitmen tinggi dalam peningkatan mutu dan kualitas pendidikan melalui peningkatan kesejahteraan guru-guru honor.
"Terima kasih kepada Anggota DPRD yang mendukung program pemerintah dalan meningkatkan kesejahteraan guru honor. Sebelumnya hanya dianggarkan 200 ribu menjadi 300 per bulan terhitung Bulan Januari 2014. Jika ditotal anggarannya mencapai 8,5 Milyar untuk 2.221 orang guru honor. Kemudian tahun 2015 akan kita naikan menjadi 500 ribu per bulan dengan dana 13,5 Milyar. Insya allah seluruh jiwa raga saya untuk memperjuangkan kesejahteraan tenaga pendidik," kata Bupati yang pernah mengajar di Teluk Kuantan, Riau ini.
Sementara itu, Kadis Pendidikan Mulyadi melaporkan bahwa sebanyak 478 guru honor di wilayah dua Padangpariaman menerima insentif sebesar 300 ribu perbulan terhitung bulan Januari. Adapun total dana yang akan diserahkan sebesar Rp 8,5 Milyar untuk 2.221 guru honor pada anggaran 2014. Pemberian insentif itu sangat disyukuri oleh tenaga pendidik di Kabupaten Padangpariaman.
"Alhamdulillah, tadi telah kita serahkan dana insentif guru honor yang bertugas di wilayah dua Padangpariaman meliputi Kecamatan V Koto Kampung Dalam, V Koto Timur, VII Koto, Padang Sago dan Patamuan. Tidak ada pemotongan satu sen pun. Uang langsung masuk ke rekening penerima," kata Mulyadi.
Kata dia, sesuai arahan bupati, Ia akan memasukkan usulan untuk menaikkan insentif guru honor menjadi 500 ribu. Usulan akan diserahkan kepada DPRD untuk dibahas secara transparan. Jadi total dana yang dibutuhkan sebesar Rp 13,5 Milyar pada APBD 2015 untuk 2.221 guru honor.
Pada kesempatan itu Mulyadi juga mengingatkan adanya informasi yang kurang bagus yang dihembuskan oleh orang yang yang tidak bertanggung jawab kepada guru honor untuk membuat suasana yang kurang kondusif. Guru honor sangat rentan dimasuki oleh isu-isu yang tidak jelas kebenarannya. Ia berharap para guru honor bisa menyaring informasi yang tidak benar dan mengandung fitnah yang keji itu dengan cerdas. Kalau ada informasi yang didapat segera lapor kepada kepala sekolah atau dinas pendidikan.
HA/OLP