Kajari Pariaman Yulitaria, SH MH, mengatakan tidak gentar mengusut tuntas kasus dugaan korupsi yang melibatkan unsur pimpinan DPRD Padangpariaman. Kata dia, selama menjadi Kajari Pariaman telah banyak tekanan diterimanya terkait sepak terjangnya sebagai Kajari.
"Kemana saya tidak dilaporkan? Hanya kepada malaikat maut saja yang belum, karena mereka tidak tahu alamatnya," kata Yuli.
"Jabatan bagi saya adalah amanah. Malah saya tidak minta jadi Kajari. Saya bekerja tidak takut pada siapapun. Mau melaporkan saya pada siapapun silahkan, mau di pindahkan Alhamdulillah. Saya akan bekerja selama ada jalur yuridis, bukan atas tekanan. Pekerjaan ini tanggungjawabnya bukan pada manusia, bukan kepada masyarakat saja, namun kepada Allah sebagaimana Aqidah Islam yang saya yakini," imbuh Yuli, saat menerima aksi demonstran dari mahasiswa IMAPAR cabang Padang, Senin, 5/5/14 di teras kantor Kejaksaan Negeri Pariaman.
Pada aksi itu, IMAPAR mendesak agar Kejari Pariaman segera menyelasaikan kasus-kasus dugaan korupsi yang melibatkan pejabat publik di Padangpariaman.
Yuli, pada kesempatan itu sempat mencurigai IMAPAR berdemo atas pesanan, karena dua hari sebelumnya IMAPAR juga sudah datang melakukan demo.
"Ini bukan demo pesanan kan? Kalau kalian datang sekali dua hari kapan kami bekerja? Mustinya banyak pekerjaan yang musti terselesaikan. Dari pada demo mending kalian utus seorang nungguin disini untuk menyaksikan kerjaan kami. Kami disini bekerja, bukan tidur," kata Yuli.
Menanggapi hal itu, Ketua Umum IMAPAR Padang, Akmal Usman menampik bahwa IMAPAR melakukan aksi demo atas pesanan.
"Kalau kami pesanan jumlahnya pasti akan banyak. Ini cuma sembilan orang," tanggap Akmal.
Catatan Oyong Liza Piliang