Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Tinggal Maunya Kita

5 Maret 2014 | 5.3.14 WIB Last Updated 2014-03-05T14:41:19Z




Bicara wisata Pariaman, banyak kata musti dituang, banyak tinta musti ditoreh, dan kanvas lebar musti tersedia sebagai medium simponi harmonisasi lukisan didepan bujang lapuk berambut gondrong seniman yang sudah lama aqil balikh itu.

Dari hanya deretan empat pulaunya, butuh bergiga-giga memori kamera mengambil setiap detail sudut yang tidak bisa dibedakan keindahan satu gambar dengan gambar lainnya. Gugusan pilar empat, pulau angso, pulau tangah, pulau kasiak, dan pulau ujuang bagaikan kalung melingkar didada buraq tabuik (andai punya kalung), simbol Kota Pariaman.

Orang kata, makan pizza terasa tawar setelah mengenyam rendang piaman. Rendang Pariaman setingkat diatas rasa rendang lainnya di ranah minang menurut saya yang acap menginyamnya. Begitu juga masakan lainnya. Namun apa daya, tetap Padang yang punya nama.

Dahulunya, Padang itu lebih separonya milik Pariaman. Pariaman itu laweh, melekat hingga kini.

Saya tidak sepakat jika dikatakan Pariaman tak dapat maju jika tidak ada Cinanya (maaf bukan bermaksud rasis, jika adapun tidak masalah). Definisi maju menurut saya adalah mindset. Kota Bukittinggi membuktikan dirinya sebagai salah satu Kota dengan ekonomi terkuat yang digerakan oleh masyarakat setempat. Orang Minang, siapa yang meragukan piawainya berdagang. Orang Minang dapat melakukan "jaganya" sambil membelakang.

Yang dibutuhkan Pariaman sekarang ini adalah aksi dan gerakan seluruh elemen untuk satu sudut pandang. Baik pikiran, sikap, dan tindakan nyata yang mengarah untuk kemajuan daerahnya. Untuk Pariwisata kita sudah dianugerahi kekayaan alam nan elok mempesona. Untuk kuliner, tidak makanan tanya. Jarang ditemukan orang kurus di Pariaman ini jika tidak bermasalah dengan hormonnya.

Kebudayaan apalagi. Kita punya banyak sekali disamping pesta budaya Tabuik. Ada randai, simarantang, tari-tarian dsb. Kerajinan dan produksi kita punya potensi.

Tinggal..

Bagaimana maunya kita.

Catatan Oyong Liza Piliang
×
Berita Terbaru Update