Menapaki Tahun Baru 2014 sama artinya menapaki harapan baru. Terwujudnya harapan musti dibarengi dengan usaha keras sungguh-sungguh. Sebagai warga Kota Pariaman kita tentu berharap akan ada perubahan yang akan dibawa oleh Pemerintah Kota Pariaman duet Mukhlis-Genius sebagai leading sektor, Nahkoda, serta 'Orangtua' bagi seluruh warga Kota Pariaman, baik yang memilihnya maupun yang tidak pada Pilkada 2013 lalu.
Untuk meningkatkan taraf ekonomi masyarakat tentu musti dibarengi dengan pembangunan yang mengarah kesana. Ekonomi sektoril musti lebih jadi perhatian utama pada duet Mukhlis-Genius dibanding pembangunan infrastruktur. Disini saya mengatakan penitik beratan, bukan meniadakan, karena pembangunan infrastruktur juga sangat diperlukan untuk sarana penunjang aktifitas ekonomi tersebut.
Dalam catatan saya belakangan, ada beberapa progres Pemko Pariaman yang sangat progresif dan bersentuhan langsung jika terwujud pada peningkatan ekonomi sektoril masyarakat Pariaman, yaitu rencanya akan membangun kawasan wisata pantai mulai dari pantai Kata, pantai Gandoriah, pantai Pauh, hingga kawasan pantai Manggung. Bahkan untuk kawasan Pantai KATA nantinya akan dibangun cotage, village untuk wisatawan menginap, adalagi kolam renang air laut, wahana bermain anak-anak dan Waterboom untuk kawasan Pantai lainnya.
Kemudian di tahun ini juga rencananya akan dibangun sebuah dermaga dihalaman Pantai Gandoriah sebagai jawaban program wisata Bahari dan Wisata pulau. Jika semua itu terwujud, ada satu hal lagi yang musti dilakukan oleh Pemko Pariaman, yaitu menyediakan area parkir yang resperentatif untuk para pengunjung nantinya. Sebuah area parkiran yang luas dan dikelola dengan baik.
Kebetulan Rabu 1 Januari 2014 saya dan keluarga menyempatkan diri mengunjungi Pantai Carocok, Painan. Jarak tempuhnya dari Kota Pariaman sekitar 130KM . Hanya satu yang membuat saya kaget melihat kawasan tersebut, banyaknya pengunjung, dan area parkirnya yang maha luas. Sangat Luas sekali, dan mungkin inilah kawasan parkir terluas di Provinsi Sumatera Barat.
Jika keindahan pantainya ditanya, menurut saya pribadi(berharap jangan ada yang tersinggung), jika dibandingkan dengan pantai Pariaman(sekarang saja belum optimal apalagi setelahnya), pantai Carocok belum ada 'apa-apanya'. Silahkan datangi jika meragukan penilaian saya. Pantai Pariaman jauh lebih bagus dari segi apapun (menurut penilaian saya). Istri dan Anak saya sampai setengah menyesal melihat fakta sesungguhnya sesampai disana, karena selama ini dia hanya mendengar keindahan Pantai Carocok dari mulut ke mulut.
"Tidak ada tempat berteduh disini, gersang, kenapa kita tidak ke Waterboom Padang Panjang saja tadi. Kalau hanya ke pantai kenapa kita tidak ke pantai KATA saja," sesal putri saya yang hanya kelas 4 SD memberi penilaian. Niat dia cepat-cepat hendak pulang.
Hilangnya mood Putri saya juga tercermin dalam setiap sikapnya selama 15 menit kami disana. Rasa kecewanya juga terpapar jelas diwajahnya setiap kali dia saya potret.
Yang perlu dijadikan contoh pada Pantai Carocok adalah sistem pengelolaan kawasan tersebut yang cukup bagus sehingga menjadi Destinasi yang menakjubkan. Disana ada area jembatan-jalan dari beton untuk mengelilingi kawasan pantai tersebut yang terhubung pada sebuah pulau cadas kecil berbentuk gundukan. Lalu menyediakan dermaga dan transportasi untuk menuju kesebuah Pulau berpasir di depannya. Disana juga disediakan Jetsky untuk disewa para wisatawan. Sedangkan kekurangannya adalah tidak adanya penghijauan disepanjang bibir pantainya sehingga membuat pengunjung cepat gerah. Pantainya cadas, tidak memiliki pasir sebagaimana pantai Pariaman. Orang yang membawa tikar untuk digelar di pantai dari rumahnya, dipastikan menyesal sesampai disini.
Pertanyaan kenapa Pantai Pariaman kalah pengunjung dibanding Pantai Carocok, menggelayut di benak saya sepanjang jalan menuju pulang.
Catatan Oyong Liza Piliang
