Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Mengenal Lebih Dekat Dra. Masni Rani Mochtar, M.Si, Tak Kenal Maka Tak Sayang

8 Januari 2014 | 8.1.14 WIB Last Updated 2014-01-09T03:33:59Z


 Masni Rani Mochtar (tiga dari kanan) di dampingi Dewi Fitri Deswati saat silaturahmi dengan warga Kataping Padangpariaman


Dra. Masni Rani Mochtar, M.Si adalah pensiunan Deputi Badan Kepegawaian Negara (BKN), lembaga non departemen Tingkat pusat. Dia adalah pejabat eselon I yang punya peran strategis dan vital terhadap peningkatan profesional pegawai, mulai dari masuk hingga pensiun, karier, dan kesejahteraan Pegawai Negeri di seluruh Indonesia.

Masni adalah putri asli Pariaman. Ibunya berasal dari Sungai Limau, sedangkan Ayah, asli Naras Pariaman Utara.

Masni menjabat Deputi BKN sejak bulan februari 2003 saat Megawati masih menjabat Presiden dan Jusuf Kalla sebagai Menkokesra, hingga pensiun 2010.

Semasa menjabat Deputi bidang informasi BKN, banyak terobosan besar yang telah dia lakukan. Diantaranya, penerimaan PNS besar-besaran sebanyak 900.000 di seluruh Indonesia, hingga merubah Nomor Induk Pegawai (NIP) karena banyaknya kecurangan yang dilakukan oknum-oknum pejabat tertentu saat itu.

Sekarang NIP Pegawai memasukan tanggal, bulan dan tahun lahir, disamping tahun Pegawai diterima sebagai PNS. Menurut masni, hal itu dia lakukan karena banyak ditemukan NIP ganda.

"Bayangkan satu NIP untuk tiga orang. Modus pengganda NIP cukup rapi. NIP PNS yang sama misalnya, satu di Sulawesi, Satunya lagi di Sumatera dan Kalimantan. Karena basic saya orang statistik, semua data kami kumpulkan dengan sistem Komputerise, lalu saya bikin rancangan NIP baru seperti yang sekarang ini yang punya database Komputerise," kata Masni saat berkunjung ke Kataping Padangpariaman.

"Kemudian masalah jumlah PNS di seluruh Indonesia. Waktu itu tidak ada data verifiednya, ada yang bilang 4,2 juta, 4,1 juta dan 3,9 juta, dengan pola kelompok umur, pendidikan, dan jabatan. Semua data tersebut sangat tidak valid," ujar Caleg DPR-RI dari Partai NasDem no urut 5 untuk dapil Sumbar II ini menerangkan.

Mendapati hal tersebut, Masni melakukan sensus PNS di seluruh Indonesia. Hasilnya sangat luarbiasa, ternyata Indonesia kekurangan PNS sebanyak 761.000 orang.

"Karena data tidak bisa dipertanggungjawabkan statistiknya, saya ambil kebijakan melakukan sensus PNS untuk seluruh wilayah Indonesia. Hasilnya, PNS yang ada hanya 3,6 juta! Kita kekurangan PNS sebanyak 761.000 lebih," ungkapnya terkejut.

Pada waktu itu isu rasionalisasi PNS atau penerimaan Pegawai Negeri Sipil dihentikan. Namun dengan data temuannya tersebut Masni langsung menemui Jusuf Kalla yang saat itu menjabat Menkokesra.

"Reaksi JK kala itu luarbiasa. Ia menyinsingkan lengan bajunya, dia panggil Menteri Pendidikan, Menteri Kesehatan, dan Menteri Agama. Lalu lahirlah Inpres no 71 tahun 2005 untuk penerimaan PNS dilingkungan Dinas Pendidikan, Kesehatan, dan Departemen Agama," imbuh Wanita yang masih awet muda di usia 60an itu.

Pada tahun 2005 memang dikenal dengan gelombang penerimaan PNS terbesar sepanjang sejarah Republik ini. Masni Rani adalah orang yang paling berperan dibalik semua itu. Bahkan baru kali pertama dalam sejarah tes CPNS dibahas di kabinet. Menurut Masni, banyak tantangan yang dia hadapi antara sesama pejabat saat itu. Ia bertekad Negara ini musti di urus dengan benar.

"Tantangannya banyak sekali. Saya menginginkan Negara ini diurus dengan benar. Sepanjang saya berbuat benar, saya hanya takut kepada Allah SWT. Saya pernah tidak ditegur sapa selama 2 tahun oleh paman saya karena anaknya tidak lulus CPNS. Memang begitulah, saya tidak akan intervensi meskipun saya bisa meloloskannya, sistem musti berjalan dan kita yang musti menjadi contoh," imbuh Wanita yang dikenal sangat idealis itu.

Sekarang Masni mencalonkan diri sebagai Caleg DRR-RI dari Partai NasDem no urut 5 Dapil II Sumbar.

"Saya bukan orang yang gila jabatan tapi gila kerja, saya merasa otak saya masih mampu dipergunakan untuk membantu persoalan di Negara kita ini. Tujuan saya adalah untuk mengabdikan diri untuk Negara dan kampung halaman saya sendiri," ujar Masni mantap.

Catatan Oyong Liza Piliang
×
Berita Terbaru Update