Dra. Hj. Masni Rani Mochtar, M.Si bersama Ir. Dewi Fitri Deswati beserta rombangan, melakukan sosialisasi dengan masyarakat Korong Kali Aie, Kanagarian Sungai Buluah, Kecamatan Batang Anai Padangpariaman. Dalam kesempatan tersebut Masni Rani menyempatkan diri membuka secara simbolis Lomba layang-layang Danguang se Kabupaten Padangpariaman.
"Dulu saya beberapa kali datang kesini bersama Bapak Azwar Anas (Tokoh Masyarakat Minang, Mantan Menteri Perhubungan dan Gubernur Sumbar). Istri beliau orang sini. Ceritanya begini, Waktu itu tahun 2008 di Kataping, saya membawa bibit buah Naga dari Thailand dan menanamnya disana (Kataping) disebuah lahan yang saya beli. Dan Alhamdulillah berhasil. Melihat keberhasilan itu, lalu Pak Azwar Anas meminta saya mendampinginya kesini. Disini dia punya lahan untuk ditanam buah naga, dan juga Alhamdulillah berhasil. Sekarang daerah Kataping dikenal sebagai Daerah Naga," Kata Masni, orang pertama yang membawa bibit buah Naga ke Padangpariaman.
"Insya Allah Tanggal 9 Februari saya akan datang kesini bersama Bapak Azwar Anas. Barusan saya telpon beliau ketika tahu saya masuk daerah ini dan melihat lahan beliau," kata Masni disambut bangga oleh masyarakat.
Dalam kesempatan itu Masni mengatakan bahwa Layang-layang Danguang adalah warisan budaya kita yang patut dilestarikan.
"Selain layang-layang danguang adalah tradisi budaya kita yang patut dilestarikan, juga dengan membuat layang-layang menumbuhkan kreatifitas dan semangat. Semangat dan kreatifitas perlu kita tumbuh kembangkan. Kreatifitas juga menyehatkan Jiwa," Ungkap Masni.
Masni Rani Mochtar adalah Calon DPR-RI dari Partai NasDem no urut 5 Dapil Sumbar II. Masni mengatakan, meskipun Negara kita penganut sistem Presidentil, namun demikian sejak Amandemen UUD 45 merubah fungsi DPR yang begitu kuat. DPR adalah penentu anggaran, legislator dan juga sebagai lembaga fungsi pengawasan.
Untuk itu Masni berpesan kepada Masyarakat untuk memilih dengan teliti keterwakilan mereka nantinya.
"Saya adalah orang Pemerintahan, Dulunya saya adalah Kanwil Badan Pusat Statistik DKI Jakarta, Kemudian Eselon I di Badan Kepegawaian Negara dan menjabat Deputi disana. Sebagai PNS itulah Jabatan Karier tertinggi," lanjut Masni dihadapan Tokoh Masyarakat dan Walinagari beserta Warga setempat.
"Saya dulunya pernah mengusulkan agar para anggota DPR dibekali ilmu pemerintahan, karena banyak anggota DPR yang tidak punya wawasan ilmu pemerintahan. Akibatnya Negara kita minim Negarawan yang duduk disana,"
"Saya maju sebagai Caleg adalah untuk mengabdikan diri, tanpa motif lain apalagi cari materi. Semua Anak-anak saya Alhamdulillah sudah sukses semua, dan saya bersyukur kepada Allah mereka diberikan kecerdasan, mereka semua dulunya sekolah dengan biaya sendiri berkat beasiswa," ujar Masni memperkenalkan diri.
"Dalam kesempatan ini tidak banyak yang saya ingin katakan. Misi saya hanya tiga. Yaitu, Pertama, Pendidikan. Zaman dulu Ranah Minang dikenal sebagi pusatnya Industri otak di Indonesia. Mari kita kembalikan kejayaan milik kita tersebut," jelasnya.
"Kedua, Menciptakan Lapangan Kerja dengan melakukan terobosan ekonomi. Ketiga adalah kembali kepada Aqidah kita, Semakin cepat perkembangan zaman, semakin kita perkuat Aqidah Islam kita. Mari kita Bangkik Batang Tarandam," tandas Masni disambut semangat Masyarakat.
Sementara itu Dewi Fitri Deswati, Caleg Provinsi Partai NasDem Dapil Sumbar II nomor urut 2 mengatakan perlunya sinergi antara DPRD Kabupaten/Provinsi dengan DPR-RI Pusat dalam berbagai terobosan untuk pembangunan Padangpariaman.
"Kami Caleg Partai NasDem siap membawa aspirasi masyarakat Padangpariaman. Kita akan berjuang dengan sinergi antara DPRD Kabupaten, Provinsi dengan DPR-RI untuk membangun Padangpariaman. Dukungan Masyarakat kami butuhkan untuk perjuangan kita bersama, mari kita menangkan Partai NasDem pada Pemilu 9 April 2014 di Kanagarian ini khususnya, Padangpariaman umumnya," Kata Dewi setelah mengatakan bahwa dengan perlombaan layang-layang danguang dapat mempereret tali silaturahmi antara sesama masyarakat Padangpariaman selain melestarikan budaya asli kita.
Catatan Oyong Liza Piliang
