Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Mau Tahu Konsep Eko-Tourism? Ini Penjelasan Genius Umar

14 November 2013 | 14.11.13 WIB Last Updated 2013-11-15T05:18:50Z




Wakil Walikota Pariaman Genius Umar, bersama Konsorsorium Mahasiswa Indonesia, DKP Pusat, DKP Provinsi Sumbar, DKP Sumut, beserta Makpo National Maritime University Korea Selatan yang dipimpin Proffesor Jeong Bin, Yim, Ph.D, Melakukan peninjauan dan Pelepasan Bibit Penyu di UPTD Kawasan Konservasi Penyu di Pasir Manggung Kota Pariaman. Genius di dampingi Kepala DKP Yandri Reza, Kabag Humas Pemko Pariaman Gusniyetti Zaunit, Kadis Perhubungan Agus Riatman, serta Anggota DPRD Kota Pariaman Zalman Zaunit.




Pada kesempatan tersebut Genius menginginkan agar kawasan Konservasi Penyu Manggung tersebut dijadikan Kawasan Wisata Ekologi (Eko Tourism) dan Riset, baik bagi Mahasiswa Dalam Negeri maupun Luar Negeri, untuk itu Genius nanti akan memerintahkan Kepala Dinas Pariwisata Pariaman agar bekerjasama dengan Masyarakat/penduduk agar membangun Homestay berbasis Rumah Masyarakat untuk penginapan Bagi Eko Tourism dan Peneliti nantinya.





Kawasan Konservasi Penyu Manggung tersebut terdapat 3 jenis penangkaran Penyu, yaitu Penyu Hijau, Penyu sisik dan penyu lekang. Penangkaran dimulai dari Telur, bayi, hingga penyu berusia 4 tahun, masing-masing memiliki tempat tersendiri, Untuk telur dikubur dalam pasir hingga menetas, setelah menetas dipindahkan dalam kolam khusus.

Dalam kesempatan tersebut Genius berharap agar bersama Mahasiswa, Ilmuan dan DKP Pusat, dapat menjalin sinergis dengan Pemerintah Kota Pariaman untuk Pengembangan Kawasan Konservasi Penangkaran Penyu tersebut.

"Bersama Mahasiswa Konsorsium Bahari, DKP Pusat, Ilmuan, Pemko Pariaman bertekad menjadikan kawasan ini sebagai Kawasan Eko-Tourism dan Riset, untuk mengupayakan hal tersebut Kita perlu bersinergi dengan Konsorsium Mahasiswa Indonesia dan Korea Selatan," Kata Genius.

"Untuk itu nanti kita perintahkan Dinas Pariwisata agar bekerjasama dengan Masyarakat untuk menyediakan Homestay berbasis Rumah Penduduk bagi Wisatawan maupun peneliti untuk menginap, syaratnya Kamarnya harus bersih dan tersedia Kamar Mandi dan Wc di dalam kamar tersebut," Imbuh Genius yang lancar berbahasa Inggris ini.

Untuk percepatan, Pemko Pariaman menargetkan Pembangunan 100 persen pada kawasan Konservasi penyu Manggung di Tahun 2014 ini sebagaimana dikatakan Kabag-Humas Pemko Pariaman Gusniyetti Zaunit.

"Walikota Menekankan pada Dinas Terkait agar pembangunan Kawasan Konservasi Penyu Manggung rampung pada Tahun 2014, kemudian Pemko juga akan membangun Kawasan Mangrove (Bakau) dijadikan Zona Wisata, disana nanti akan dibuatkan Jembatan, Untuk Wisatawan yang ingin mengelilingi Hutan Bakau yang terletak berhadapan dengan kawasan Konservasi Penyu Manggung yang memiliki Pantai Indah ini," Terang Yetti sapaan Akrabnya.

Catatan Oyong Liza Piliang
×
Berita Terbaru Update