Menyikapi fenomena beberapa Tim yang mengalihkan dukungan pada pasangan Calon lainnya pada Pilwako Pariaman, kami mewawancarai Yulius Danil (YD), mantan Calon Walikota Pariaman periode 208-2013, barusan di palanta Anih, samping BPD Pariaman.
"Fenomena ini adalah faktor Idealisme. Para Tim kebanyakan di isi oleh kalangan Oportunis dan mereka yang menjadikan Pilkada sekedar ajang unjuk eksistensi." Ujar YD barusan.
YD berpendapat, selain hal diatas juga disebabkan karena ketidak percayaan Tim pada janji pasangan Calon jika ia menang nantinya.
"Mereka saya yakini sama seperti masyarakat lainnya. Kepercayaan masyarakat pada janji Politisi sudah buyar." Imbuh YD menambahkan.
Oleh sebab itu YD berpendapat, orientasi satu satunya para Tim mau bergabung dengan pasangan Calon adalah Faktor Uang.
"Memang tidak semua. Namun dari pengalaman saya sebelumnya kita tidak bisa menutup mata. Tim mau bergerak jika ada penggeraknya (baca: uang), Tanpa itu mereka akan frustasi dan mencari Calon yang royal." Ujar Guru Bahasa Jepang ini blak blakan.
"Belum lagi masalah kecemburuan sesama Tim. Misal si A dapat Mobil operasional, sedangkan si B tidak. Hal ini membuat kecemburuan sosial dalam Tim. Tidak mungkin para Calon mampu menyewakan Mobil Operasional untuk semua Tim dan relawan yang jumlahnya sekian banyak." lanjut Mantan Ketua DPRD Padang Pariaman lagi.
Atas Indikator di atas, YD meyakini, pada Pilkada Kota Pariaman, Calon yang berduit dan Royal lah yang akan memenangkan Kursi Pariaman 1.
"Calon berduit akan memenangkan Pilkada kali ini, dalam artian Royal dengan Uang kepada Tim dan para relawan." Tandas YD yang dikenal berani berpendapat ini.
Catatan Oyong Liza Piliang
