Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

PPATK: Tidak Ada yang Mengalir ke PKS

21 Mei 2013 | 21.5.13 WIB Last Updated 2013-05-21T10:46:20Z




Proloog berita : “Ketua Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) M Yusuf memastikan tidak menemukan transaksi langsung yang diberikan dari tersangka kasus suap impor daging sapi kepada DPP PKS…” ; Jelas apa yang dinyatakan oleh Ketua PPATK,sehingga spekulasi bahwa PKS sebagai partai politik tidak menerima aliran dana korupsi “daging sapi” dapat dijernihkan…! Para kader PKS (yang bersih diri) pun sementara waktu ini boleh tenang karena parpol-nya tidak akan di “black-list” oleh KPU sesuai UU Partai Politik.

Namun demikian,ketua PPATK ternyata memberikan embel-embel,bahwa aliran dana korupsi “daging sapi” itu mengalir ke beberapa “oknum” DPP PKS. Nah,ini yang menjadi topik guyonan jejering media sosial,karena ketua PPATK ternyata memakai kata bersayap yang mengundang masyarakat atau publik untuk berpikir dan nyeletuk “….Mana mungkin tidak mengalir ke DPP PKS kalau sudah dikantongi oleh petinggi-2 atau pengurus DPP PKS…?”

Dalam kasus korupsi mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin,masyarakat pun meyakini bahwa apa yang dilakukan oleh Nazar juga untuk “operasional” PD ; Walau dibantah habis-habisan oleh pengurus DPP PD,tetap saja masyarakat menghukum PD sehingga elektabilitas PD hancur lebur sejak kemenangan partai tersebut di Pemilu 2009 yang lalu.

Memang secara audit aliran dana dari manapun ke Kas Parpol bisa dilacak . Tetapi bila mau melakukan penelusuran secara mendalam,bukan cuman sekedar aliran dana masuk,tetapi cobalah lihat pengeluaran-2 operasional aktivitas khusus yang dilakukan secara khusus oleh “oknum-2″ partai politik,pada umumnya tidak dimasukkan kedalam catatan pembukuan partai,sebab banyak kegiatan khusus itu dibiayai melalui “sponsorship” dan “unbudgeted” ; Audit ke parpol sebenarnya bisa melibatkan wartawan investigatif ,sebab mereka mempunyai catatan-2 kegiatan parpol dan oknum-2 parpol yang kalau dihitung biaya kegiatannya tidak mungkin tercover oleh penghasilan mereka. Semua kegiatan tersebut juga tidak mengambil kas partai,tetapi dari “sponsorship”….!

Nah,kalau sudah bicara “sponsorship” yang tidak terdeteksi di pembukuan Bendahara Umum,orang-2 pun bertanya-tanya dari mana uang “sponsorship” itu…? Tentu saja sumbangan para pribadi yang punya kepentingan seperti pengusaha yang punya urusan proyek dengan politikus dan kementerian terkait itulah dana itu mengalir.

Para “oknum” Parpol yang ditunjuk menjadi “petinggi” parpol bukan cuman sekedar ditunjuk,tetapi mereka juga harus bisa menghasilkan dana untuk menunjang operasional parpol,baik yang di budget kan maupun yang tidak di budget kan. Oleh karena itu maka mereka bukan “sekedar duduk” di sebuah kementerian atau menjadi pejabat pemerintah atau menjadi anggota legislatif ,mereka memang dirancang bukan bekerja demi negara dan bangsa,tetapi tujuan mereka adalah untuk mencari relasi dan “sumber dana” ; Terbongkarnya kasus Nazaruddin dan Ahmad Fathanah yang melibatkan petinggi parpol membuktikan hal itu.

Tidak heran bila para politikus yang duduk di DPR RI maupun di Kementerian atau hanya di Parpol tidak akan saling “menghujat” bila temannya sesama politikus terkena kasus korupsi,sebab mereka sebenarnya adalah para “maling” yang bersembunyi untuk menunggu kasusnya dibuka oleh KPK ; Sudah ada contoh seorang politikus wanita dari PAN yang dulu aktif “menghujat” politisi korup di acara ILC,akhirnya dirinya sendiri masuk ke pusaran korupsi dan sekarang menjadi terpidana……jadi,susah kalau publik mengatakan itu ulah “oknum” pribadi semata,sebab korupsi di Indonesia sudah seperti berjemaah. Mungkin tepatnya Persekutuan Partai Koruptor Indonesia.
Jadi,jangan senang dulu dengan pernyataan Ketua PPATK……! 

Memangnya para petinggi parpol kalau punya aktivitas khusus untuk parpol itu duitnya darimana…? Lha iya pasti salah satunya dari orang yang punya kepentingan seperti Nazaruddin dan Ahmad Fathanah serta Yudi Setiawan itulah duit-2 itu mengalir ke parpol…eh,salah..ke oknum parpol (supaya kader PD dan PKS tidak sakit hati dibilang ke parpol,kan oknum tho….betul tho….?)
Salam buat para “oknum” parpol yang berhasil mengelabui rakyat seperti kita….!

Catatan Mania Telo Freedom Writers Kompasianer
×
Berita Terbaru Update