Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta yang membidangi Kesehatan,HM Ashraf Ali dari Partai Golkar mencoba menggalang tanda tangan para anggota DPRD DKI Jakarta untuk meng-interpelasi Jokowi,ancamannya impeachment atau memundurkan Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta; Infonya Ashraf Ali sudah berhasil mengumpulkan tanda tangan 34 orang anggota DPRD DKI Jakarta dari total semua 94 orang anggota DPRD.
Entah karena memang dendam lama atau merasa kurang populer atau mengancam popularitas capres partai politik yang diusungnya,politisi yang duduk di DPRD DKI Jakarta sejak awal Jokowi-Ahok terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta sudah dianggap tidak obyektif menilai kinerja Jokowi ; Bahkan di mata rakyat,para anggota Dewan tersebut bagaikan “macan yang siap menerkam mangsanya” bila Jokowi lengah. Artinya,mereka bukan menjadi “mitra kerja” untuk menjadikan DKI Jakarta yang BMW,bersih-manusiawi-wibawa,tetapi justru merongrong terus kesederhanaan Jokowi-Ahok dalam mengeksekusi program-2 pro rakyat yang di janjikan dalam kampanyenya dulu.
Sikap anggota DPRD DKI Jakarta itu terlihat sering mencela tanpa solusi,kritik yang menjatuhkan dan bukan membangun…! Padahal program kerja Jokowi-Ahok adalah program -2 yang dulunya sudah direncanakan oleh Gubernur-2 sebelumnya dan DPRD,tetapi tidak pernah di eksekusi-2 karena diduga banyak faktor kepentingan yang akan bermain didalamnya. Eh,pada saat di eksekusi oleh Jokowi-Ahok,koq sebagian besar anggota dewan yang mayoritas dari Partai Demokrat,PKS,dan Partai Golkar (3 partai besar itu total mengantongi 57 kursi) terus menerus mencari celah untuk melecehkan program-2 tersebut…?
Pihak 16 Rumah Sakit yang isunya mau mundur dari KJS (Kartu Jakarta Sehat) pun sudah menyatakan diri tidak jadi mundur,tetapi entah plintiran dari mana,Ashraf Ali tetap mengatakan pihak 16 Rumah Sakit mau mundur dan oleh karena itu Jokowi dianggap kurang bisa mengatasi kekisruhan 16 Rumah Sakit itu. Jadinya mana yang dipercaya ? Pihak 16 Rumah Sakit atau Ashraf Ali…?
Dan seperti biasanya,Jokowi pun waktu ditanya tentang “impeachment” tetap dengan gaya khas-nya,” kurang komunikasi saja….!” ; Kalau memang kurang jelas,ya dijelaskan…! Itu saja respon Jokowi atas tingkah polah anggota DPRD DKI Jakarta yang sudah bagai “dewa mabuk” karena terus menerus tidak bisa mencari kelemahan Jokowi yang dicintai rakyat Indonesia.
Semakin anggota DPRD DKI Jakarta berulah negatip terhadap Jokowi,maka dipastikan tahun 2014 mereka akan kehilangan “muka” karena masyarakat Jakarta tidak akan memilih mereka lagi,apalagi partai politik yang menaungi mereka.
Popularitas Jokowi saat ini memang sedang “diatas angin” ,sehingga apa yang dikatakan oleh Ashraf Ali dari Partai Golkar akan dikomentari oleh rakyat sangat negatip sekali. Bisa jadi,yang pantas di “impeach” akan berbalik,yaitu Ashraf Ali diminta mundur saja,sebab sebagai anggota dewan yang membidangi kesehatan selama ini kerjanya NOL besar…! So,buat apa pilih Ashraf Ali…?
Lebih baik Ashraf Ali tidak menentang arus bawah saat ini….!
Catatan Mania Telo Freedom Writers Kompasianer
