Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Jantung Pisang Dan Mesin Politik Alami Di Pariaman

7 Februari 2013 | 7.2.13 WIB Last Updated 2013-02-07T07:06:45Z


Musim hujan akhir-akhir ini makin tinggi Intensitasnya dikawasan Kota Pariaman, kelembapan terdeteksi mengunyai di Aplikasi ponsel yang saya pakai. ini pertanda, meskipun hujan tak turun, dengan kelembaban tinggi seperti ini, jemuran, haram akan kering dalam sehari apalagi sang mentari enggan menampakan sinar bengisnya membelalak ranah Pariaman jelang Pilkada dan Pemilu ini.

Baliho-Baliho bertebaran Hampir disemua persimpangan di Kota ini, kadang berganding antara satu Balon Walikota dengan Balon Walikota lainnya pertanda jelang Pesta Demokrasi ini persaingan antar "Parewa" Politik menaik Suhu menggarang.

Kadang Baliho yang tak berpandai sinergi dengan Penduduk dan Pemuda setempat robek disayat. acap saya lihat jejak Baliho yang disayat tersebut dilakban sehingga menyisakan pemandangan tak elok lagi pada gambar tersebut, parah nian sebuah Baliho disayat sepenggalan lehernya. usul saya , sebaiknya sebelum menegakan Baliho, libatkanlah Pemuda setempat, beri uang Kopi atau Rokok jika ingin aman, ini fakta Ril dalam pemerhatian saya jelang Pilkada. Tukang silet 'Siluman' kerap juga melakukan hal tersebut entah disuruh dengan "penyuruhnya" atau berlandaskan kebencian belaka. ini hanya mengenai Baliho, sekelumit fenomena langgam Ranah Pariaman.

Berkampanye, sosialisasi yang bersifat seremoni juga hampir tiap hari dilakukan Para Balon, mereka sangat rajin datang jika diundang. jika kita jeli sebagai masyarakat tentu kita dapat melihat maksud tersirat dari Mereka, memangnya selama ini mereka Kemana saja? kenapa hanya jelang Pilkada?. 


Tokoh masyarakat sesungguhnya, yang mengayomi, akan selalu menyambangi warganya meskipun jauh hari sebelum Pilkada atau Hari-hari biasanya. tak salah jika Masyarakat sering dapat Kunjungan kaget dari orang kagetan pula.

Homogenitas Masyarakat Pariaman, hubungan kekerabatan yang kait mengait, dalam satu sisi sangat menguntungkan bagi Politisi yang punya jaringan Primordial luas, mereka akan saling ikat-mengikat, sehingga dari jalinan tersebut akan terbangun mesin Politik alami, fakta yang sulit dibantah dan Rumus yang tak bisa dirubah, bak Pepatah " Sabulek-bulek Jantuang ( jantung Pisang ) Bakalopak, sabulek-bulek Talua, Luncuang, Talua Katuang nan Bulek lai mamicak " menandakan Toleransi yang amat tinggi dalam jalinan kekerabatan." saburuak-buruak sianu dunsanak kito Juo" kata yang sering saya dengar tentang keberpihakan Politik masyarakat Pariaman.

Namun dibalik itu semua, bagi Para calon Rantau, jika dirasa punya Kompetensi, peluang menang juga akan terbuka lebar jika bisa menggandeng pasangan dari Ranah yang tepat, yaitu punya Kriteria Orang bermasyarakat dan punya jaringan kekerabatan Luas dan terjalin dengan baik dan Harmonis. jangan pernah berharap memasangkan Rantau dengan Rantau.. Pariaman kekinian masih menolak Langgam Demikian.

Catatan Oyong Liza Piliang
×
Berita Terbaru Update