Massa bayaran YTM Serang Parik Paga (Pemuda/penjaga) Nagari Tiku
TIKU, Investigasi News— Predikasi banyak kalangan ternyata terbukti dengan terjadinya penyerangan dini hari konon oleh massa bayaran dari Yayasan Tanjung Manggopoh (YTM) dengan jumlah mencapai 500 –an orang sebagaimana dibenarkan oleh Kordinator Lapangan Forum Pembela Tanah Ulayat (FPTU) Heri Kasli pada Investigasi News – www.pariamantoday.com ( Oyong Liza Piliang berhalangan hadir mewawancarai kelokasi karena sedang berada diluarkota bersama Iwan Piliang ) dihadapan Ketua FPTU Agusmar Dt. Endah Marajo dan Sekretaris FPTU A. Sidi Bandaro, Humas FPTU Saf, Dt. Bandaro, Niniak Mamak Tiku di Muaro Putus Nagari Tiku V Jorong (12/12/2012).
Pada media ini, Heri, Korlap FPTU, saat terjadinya penyerangan berada di lokasi konflik. ia menceritakan kembali kronologis kejadian malam itu.
Yakni, bahwa Informasi akan terjadinya penyerangan sudah diperoleh pihaknya sekitar pukul: 23.00 Wib malam (11/12). Sehingga dalam waktu singkat pihaknya bersama Parik Paga Nagari berkoordinasi dengan seluruh anggota dan pengurus FPTU serta Niniak Mamak untuk langkah antisipasi apa yang akan dilakukan jika benar malam itu terjadi penyerangan.
Lalu, kata Heri sekitar pukul: 03.00 dini hari melalui jalan tikus di pinggiran Batang Masang massa yang diprediksi berjumlah lima ratusan orang bergerak dari belakang. “ Awalnya kami siaga di pos 1 bersama Parik Paga Nagari di perbatasan Tiku dan Manggopoh. Karena banyaknya massa yang menerobos masuk dengan membawa senjata tajam berupa parang dan lainnya maka terjadilah bentrok dengan kami Parik Paga Nagari sekira 15 menit."
“Memasuki pukul 04.00 wib dini hari massa yang menyerang setelah bentrok lalu mundur sejauh lebih kurang 50 Meter dari lokasi bentrokan, namun pada pagi harinya pukul: 06.00 wib pos kami berhasil mereka kuasai. Karena diduduki, kami Parik Paga nagari Tiku berusaha merebutnya kembali, sehingga pada pukul: 07.15 wib Pos 1 itu berhasil kami rebut kembali dan massa penyerang dari YTM itu berhasil kami halau keluar dari lokasi . “terang Heri Kasli.
Menurut Heri, pada prinsip pihaknya tidak akan pernah melakukan penyerangan sepanjang mereka (YTM) dengan "massa bayaran" itu tidak menduduki ulayat kami di Nagari Tiku V Jorong. pada saat massa YTM mudur sejauh ½ Km menyelamatkan diri, mereka meninggalkan motor sebanyak 30 unit . Dan pada petakan kedua di wilayah Benteng tertinggal pula 24 unit sepeda motor. total keseluruhannya 54 unit sepeda motor dari berbagai jenis dan merk hangus dibakar Massa FPTU.
Akibat penyerangan massa bayaran itu, kata Heri Kasli, beberapa pos FPTU di perbatasan Tiku dan Manggopoh juga dibakar massa YTM, begitupun dengan perumahan di Benteng. Korban jatuh dari Parik Paga Nagari sebanyak 5 orang, 2 orang dilarikan dan dirawat di RSUD Pariaman sedangkan sisanya dirawat kawan-kawan di Muaro Putus karena hanya luka ringan.
Sementara informasi yang diperoleh, dari pihak penyerang Yayasan Tanjung Manggopoh (YTM), korban luka-luka baik ringan ataupun luka berat jauh lebih banyak bila dibandingkan dengan korban pada pihak Tiku (Parik Paga Nagari Tiku/FPTU). Heri Kasli menegaskan ",bahwa siapapun orang yang masuk wilayah ulayat Nagari Tiku dengan kekerasan artinya sudah melakukan penyerangan ."
Senada Sekretaris Forum Pembela Tanah Ulayat (FPTU) Nagari Tiku mengungkapkan keheranannya atas kejadian ini menunjukkan bahwa pihak kepolisian khususnya dari Polres Agam telah kecolongan. Artinya, intel-intel di lapangan tidak bekerja maksimal. Pasalnya, ungkap A. Sidi Bandaro ", surat pemberitahuan mengatasnamakan Ninik Mamak suku Tanjung Manggopoh dan Ninik Mamak Basa Barampek, Ninik Mamak Tiku, Masyarakat Adat Nagari Manggopoh - Tiku ditujukan pada Kapolri dan tembusannya ditujukan juga pada Polres Agam terkait ketegangan ini."
Adapun isi surat bernomor: 03/NMPT-MK/MGP/AGM/XI/2012 Manggopoh 29 November 2012 meminta pengamanan dari pihak kepolisian untuk dapat melihat lokasi/ melawat dan memelihara objek yang mereka katakan telah dimenangkannya itu. Kegiatan itu dijadwalkan akan dilakukan pada Senin, 10 Desember 2012 sekitar jam 08.00 pagi. Adapun jumlah masyarakat yang akan dibawa katanya terdiri dari masyarakat kaum suku Tanjung dan masyarakat Tiku (4500 orang) dengan kendaraan roda 4 dan roda 2 dengan rute lewat Durian Kapas Tiku - Manggopoh Utara.
“Ternyata mereka (YTM) dengan massa bayaran melakukan penyerangan dimalam buta hendak menguasai dan menduduki paksa ulayat Tiku bersenjata tajam, senapan angin dan bom Molotov. Mengapa sampai pergerakan massa dengan jumlah sebesar itu sampai tidak terbaca oleh pihak intel kepolisian, ini ada apa?." tanya Sekretaris FPTU A. Sidi Bandaro curiga.
ketika pengurus Forum Pembela Tanah Ulayat (FPTU) Tiku akan mengadakan rapat interen percakapan ini terhenti. sekitar pukul: 17.30 wib awak media ini telah sampai di Kota Pariaman. Ketua Umum FPTU Agusmar Dt. Endah Marajo menghubungi Kami via ponselnya dan menyampaikan bahwa dari Humas FPTU juga akan memberikan keterangan tambahan. Namun sayang Humas FPTU saat dihubungi via ponselnya tidak mengangkat .
Reportase Ferry Nugrah SH Dan Diedit Oyong Liza Piliang