Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Pidato SBY Menyandera Kompol Novel Baswedan

9 Oktober 2012 | 9.10.12 WIB Last Updated 2012-10-09T14:28:19Z
                                         image tribunnews.com

SBY memang pandai menggunakan kalimat bersayap,itu komentar orang-2 setelah mendengarkan pidato SBY menanggapi kisruh KPK vs Polri kemarin malam…! 

Kalimat bersayap SBY itu adalah poin sewaktu menyampaikan tanggapan atas kasus Kompol Novel Baswedan,dimana dikatakannya bahwa semua orang sama kedudukannya didalam hukum dan janganlah publik lantas memvonis “kriminalisasi terhadap KPK” bilamana salah satu penyidiknya melanggar hukum. Tentang rencana penangkapan Kompol Novel Baswedan (NB) pun SBY menggunakan kalimat bersayap yaitu sebagai “waktunya tidak tepat dan tindakannya pun tidak tepat”

Dampak dari kalimat bersayap SBY tersebut terlihat dari respon Kapolri setelah itu,yaitu akan tetap menindak lanjuti kasus NB bukannya melakukan tindakan terhadap anak buahnya (Kombes Dedy Irianto dan Komjen Sutarman) yang melakukan dan membenarkan tindakan penangkapan NB di gedung KPK. Artinya,NB tetap akan di proses atas tindakan masa lalu yang oleh banyak orang dan pimpinan KPK Bambang Wijoyanto sebenarnya adalah sebuah rekayasa polisi untuk melemahkan penyidikan terhadap Irjen Djoko Susilo,dkk…cuman menunggu waktu yang tepat saja…!

Dengan kalimat bersayap itu maka NB akan tersandera sebagai penyidik KPK ,sebab diyakini oleh publik akan terjadi “kesepatakan-2 rahasia” antara NB dengan para tersangka kasus Simulator SIM tersebut yang tentunya akan membebaskan mereka dari kasus korupsi yang selama ini ramai dibicarakan orang. Penyidikan kasus itu akan lemah karena mental NB sudah jatuh sebab SBY sebagai presiden ternyata memberi peluang Polri memeriksa NB. Publik sebenarnya lebih senang bilamana SBY akan berbicara “Terhadap kasus NB,maka untuk menjaga obyektivitas penyidikan akan dibentuk tim kecil yang independen berhubung masyarakat telah melihat tindakan yang dilakukan para polisi pada tgl 5 Oktober 2012 tersebut tidak tepat…”

Dengan menyerahkan penyidikan kasus masa lalu NB tetap berjalan dan ditangani oleh Polri,maka SBY memang mempunyai tujuan “halus” untuk menekan NB agar “hati-2″ untuk tidak melawan para senior dan korps Polri,itu seperti yang biasa terjadi dalam praktek di institusi TNI (tempat dimana SBY dibesarkan)

Pimpinan KPK harus mewaspadai penyidikan kasus Simulator SIM kedepan berjalan tidak obyektif lagi akibat “penyanderaan” kompol NB dengan memaknai pidato SBY bukan sebagai dukungan terhadap KPK,tetapi secara “diam-diam” justru melemahkan penyidikan kasus Simulator SIM yang ditangani oleh Kompol NB. Pada akhirnya,KPK harus mendampingi NB atau kalau diperlukan siap mengganti NB dengan penyidik yang bukan dari anggota Polri untuk kasus ini,agar kasus korupsi ini jelas sampai ke telinga rakyat seperti apa adanya,jangan seperti ada apa-apanya…..!

catatan Mania Telo Freedom Writers Kompasianer
×
Berita Terbaru Update