Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Hakim Pesta Narkoba Uangnya Dari Mana?!

17 Oktober 2012 | 17.10.12 WIB Last Updated 2012-10-17T07:03:21Z
13504496571484612359

Berharap pada Komisi Yudisial (foto : www.tribunnews.com)

Sekali lagi berita mengejutkan sekaligus sangat memprihatinkan. Aparat penegak hukum yang diberi gelar “wakil Tuhan di bumi”, siapa lagi kalau bukan profesi HAKIM, ternyata justru berperilaku sangat tidak terpuji. Adalah Hakim Puji Wijayanto, Hakim dari PN Bekasi yang tertangkap BNN sedang berpesta narkoba di sebuah karaoke room bersama 2 teman prianya ditemani 4 wanita penghibur. Sang hakim memesan 20 butir inex (ecstasy) seharga Rp. 300.000,00 per butir dan sabu senilai Rp. 1,5 juta. Total untuk narkobanya saja Rp. 7,5 juta keluar dari koceknya. Sedang sewa ruangannya seharga Rp 3,5 juta (mungkin sudah include sewa wanita penghibur sebagai pemandu karaoke?) dari tempat karaoke Illigals Hotel and Club.

Sang hakim – yang usianya tak lagi muda dilihat dari tampangnya yang sudah “bapak-bapak” – mengaku istrinya sudah tahu dirinya kecanduan narkoba. “Yang penting istri saya sudah tahu” kilahnya, seolah dengan begitu kesalahannya tidak cukup besar. Berapa sih gaji hakim sebenarnya? Kalau tak salah, beberapa waktu lalu sampai ada gerakan hakim di seluruh Indonesia, baik melalui facebook maupun yang beraksi langsung dengan berdemo, mereka mengancam mogok sidang karena beranggapan gaji hakim sangatlah kecil. Nah, kalau seorang hakim Pengadilan Negeri saja bisa menjamu temannya dengan menggelar pesta narkoba dan merogoh kocek Rp. 11 juta hanya untuk tempo semalam saja, apakah bisa dipercaya hakim tersebut “bersih”?

13504497321475525254
4 wanita penghibur yang menemani hakim PW berpesta narkoba (foto : m.tribunnews.com)

Terus terang saja, begitu menonton beritanya di TV, yang pertama terlintas di benak saya : uang dari mana dipakai pesta narkoba? Rasanya tak masuk akal kalau gaji bersih sebagai hakim dengan mudah dipakai foya-foya sekedar menjamu teman berkaraoke. Mungkin saya berburuk sangka, tapi saya yakin sesuatu yang haram akan mengalir pada hal-hal yang haram pula. Hasil  keringat yang didapat dari kerja keras, biasanya tak gampang menghamburkannya, karena teringat susahnya mencari uang. Biasanya kalau easy go, maka cara mendapatkannya pun easy come.

Apalagi, menurut Ketua Komisi Yudisial, Eman Suparman, hakim Puji Wijayanto ini sudah 5x (baca baik-baik : lima kali) dilaporkan ke KY. Tak melulu kasus narkoba memang, sebab ia mengaku mengkonsumsi ecstasy baru 6 bulan yang lalu. Tahun 2010 ada 1x laporan, tahun 2011 ada 2x laporan dan 2012 ada 2x laporan. Belum termasuk tertangkapnya dia semalam. Diantaranya ada juga laporan masalah perempuan.

1350449809202230995
Inilah sosok hakim Puji Wijayanto, sudah cukup berumur tapi perilaku tak kunjung bijak (foto : investor.co.id)

Kalau melihat begitu borosnya hakim PW ini menghamburkan uang, sepertinya perlu juga KPK mencoba menyelidiki adakah indikasi korupsi atau KY juga menelisik, mungkin hakim PW ini termasuk hakim yang suka berdagang alias jual beli perkara. Nah, kalau hakimnya saja sudah kecanduan narkoba, masihkah ia bisa memutuskan perkara dengan pikiran jernih? Kalau ia sering bermasalah, bisakah pertimbangan hati nuraninya layak dipercaya? Ooh…wakil Tuhan di bumi! Rasanya gelar itu terlalu tinggi buat hakim semacam Puji yang sangat tak terpuji ini. Semoga Komisi Yudisial bisa transparan menangani kasus ini. Kalau ada indikasi korupsi, serahkan saja pada KPK!

catatan Ira Oemar Freedom Writers Kompasianer
×
Berita Terbaru Update