Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Pantaskah Ketua DPR RI Marzuki Alie Rasis ? Mari Kita Kupas

26 Agustus 2012 | 26.8.12 WIB Last Updated 2012-08-28T07:20:20Z


Marzuki Alie yang juga Ketua DPR RI sekarang ini ternyata bicaranya sudah sangat rasis.Begitu komentar beberapa orang yang membaca berita tentang pernyataan Marzuki Alie waktu ada acara di Fatayat NU. Pernyataannya sederhana saja,yaitu menganjurkan untuk memilih pemimpin yang seiman.

Lha,sekarang ini kalau menuruti Marzuki Alie,maka semua kementerian-2 yang dibawah Menteri-2 non Muslim diganti saja Menterinya yang Muslim,begitu? Juga para karyawan yang bekerja di perusahaan-2 Non Muslim apa keluar kerja saja? Apalagi ada pemilik-2 perusahaan bahkan tidak punya agama alias masih animisme,bukankah itu pemimpin perusahaannya kafir beneran?

Pernyataan Marzuki Alie memang sepertinya justru sedang memperdalam “perpecahan” bangsa ini akibat Pilkada DKI Jakarta yang dibawa ke ranah SARA oleh sekelompok orang-2 yang menginginkan Foke-Nara (didukung Partai Demokrat,dkk) memenangkan Pilkada Putaran Kedua ini dengan berbagai cara (termasuk isu SARA?). Kalau sudah begini,mau tidak mau memang rakyat Indonesia harus “terpecah” berhadap-hadapan secara frontal baik yang Muslim yang mendukung pernyataan Marzuki Alie dan yang tidak mendukung pernyataan tersebut….(tentu ini didukung oleh orang-2 Non Muslim..!)

Akibat isu SARA yang berakibat perpecahan ini,maka jangan heran bahwa nantinya (atau sudah terjadi?) akan berdampak besar dalam perekrutan tenaga kerja di perusahaan-2 swasta atau negara yang pemiliknya atau pemimpinnya orang-2 Non Muslim dan Muslim ,sebab kekhawatiran terjadinya perpecahan akibat sentimen agama bisa saja dibawa sampai ketempat kerja sehingga mereka melakukan tindakan preventif dengan melakukan rekrutmen diarahkan kepada orang-2 yang seiman saja…! Kalau sudah begini,jangan harap produktivitas bangsa ini akan melaju tinggi,bahkan kemungkinan suasana kerja saja akan terasa “rasis” karena masing-2 bicara menurut “iman” mereka bukan menurut semangat kebangsaan…

Kalau Ketua DPR RI yang juga salah satu anggota Dewan Pembina Partai Demokrat saja sudah mengangkat isu SARA ini ke dalam ranah kepemimpinan nasional (karena disiarkan secara Nasional) maka arahnya sudah jelas sekali bahwa dibalik itu semua ada “hidden agenda” politik yang sedang dikerjakan oleh para “ekstrimis” di Republik ini untuk mengulangi lagi “keributan” yang belum tuntas dalam membawa isu agama (secara khusus agama Islam) dalam ranah politik NKRI hanya untuk mendulang suara di Pemilu. Zaman Soeharto hal ini pernah dilakukan pada waktu Habibie dengan ICMI-nya mempengaruhi politik negeri ini,sampai terdengar isu “Islamisasi” di segala bidang di seluruh tanah air dengan lahirnya ICMI dimana-mana…

Membawa Islam ke ranah politik di tanah air sudah dibuktikan oleh sejarah,bahwa hal ini akan menimbulkan perpecahan bangsa. Kalau ini terus dibiarkan oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) sebagai penjaga kedaulatan negara,maka ini akan berbahaya sekali bagi persatuan dan kesatuan bangsa…! Bahkan mungkin saja akan terulang kembali peristiwa “ABRI Hijau dan ABRI Merah Putih” di era Soeharto dulu…dan sekarang bisa jadi isunya akan merembet ke “TNI Hijau dan TNI Merah Putih”

Kalau sudah begini,tunggu bom waktunya meletus saja…

catatan mania telo freedom writers kompasianer
×
Berita Terbaru Update