keputusan parpol besar semacam PKS dan Golkar dan parpol lainnya mendukung foke-nara pada pilgub DKI putaran kedua, menurut hemat saya semakin membebani kocek foke dan donator-donatornya. dan jika ia menang ini akan berpengaruh pada kebijakannya bersebab banyaknya kepentingan politik disana .
dukungan terhadap foke pro status quo oleh parpol besar belum tentu juga jaminan menang nantinya, mereka sedang berhadapan dengan koalisi rakyat yg menginginkan perubahan.meskipun jokowi-ahok hanya didukung PDIP-GERINDRA yg jika diprosentasekan perolehan suara berdasarkan pemilu 2009 lalu , hal itu sudah dilampaui oleh pasangan ini.
foke dan timsesnya mengira sepertinya akan mengulang sukses kala pilgub DKI 2007 dimana ia memenangkan pertarungan melawan adang yg kala itu diusung PKS dengan modus koalisi besar. itu modal politik besar memang, namun kali ini ia berhadapan dengan sosok Jokowi yg sangat dicintai oleh rakyat dan walikota terbaik didunia.jadi menurut hemat saya atas dasar itulah demokrat partai yg mengusungnya musti menggandeng seluruh elemen parpol menyatu guna meraup suara militansi kader parpol.
dibalik ini semua saya amati tokoh semacam Indra j piliang pengurus DPP GOLKAR dengan bagaknya malah mendukung jokowi, anda boleh follow twitternya jika meragukan tulisan saya ini. hal ini sangatlah berpengaruh.. apalagi pada generasi muda dan perantau minang yg ada dijakarta yg jutaan jumlahnya. apakah indra tak takut kena sanksi partainya? saya rasa dia sudah siap dg segala konsekwensinya.
pilgub DKI kali ini memang sangat menyita perhatian publik tanah air,, sikumis vs walikota terbaik dunia. apakah jakarta masih berkumis? kita tunggu vonis pemilih warga ibukota.. yg jelas pilgub kali ini nyata KOALISI PARPOL VS KOALISI RAKYAT.
catatan oyong liza piliang