suatu saat tersebutlah seorang pemuda yg sangat candunya narkoba jenis putaw, itu medio 98-2002. badannya kurus dan berambut gondrong lalu dipangkas 0,5cm meniru gaya keanu bintang film speed yg berpasangan dengan sandra bulock yg booming kala itu, banyaknya perangainya tak jarang polisi menjadikannya target operasi (TO) , tak sampai disitu juga ia belaku, banyak induak-induak yg menyerang kerumah kakak perempuannya yg hajah bersebab ibu kandung pemuda tersebut sudah almarhum medio 1995 dibukittinggi. sudah mudah ditebak para orangtua tersebut minta pertanggungjawaban atas perilaku pemuda yg tak tau diuntung tersebut yg telah menodai anaknya.
sang kakak dengan sabarnya melayani serangan demi serangan tersebut dengan sesekali terpancing juga emosinya "kan anak uni yg gata dan datang kemari, kalau datangnya baik-baik akan saya layani baik-baik pula, adik saya hanya satu laki-laki dan tak akan saya tungkus lapek,an.. sebagaimana amanah induk saya yg menginginkan ia ba roki" ujar kakak perempuan pemuda tersebut membela adiknya yg brengsek tersebut.
pemuda ini sungguh tak bertanggung-jawab, ia mau enaknya saja dan tak mau susahnya, ia memilih pacar berduit dan cantik agar kecanduannya yg berbiaya mahal tak berputus. kadang pula ia menjadikan perempuan kaya buat dikeruk duitnya untuk bersenang-senang dengan pacarnya yg bohay.kakak-kakak dan pamannya sangat sayang kepadanya.. tak jarang ia menggadaikan mobil dan harta berharga milik keluarganya dan jadi tuyul dirumah, namun tak mengurangi kasih sayang kakak perempuannya tersebut.
diawal tahun 2002 pemuda ini ditandu ke RSUD pariaman bersebab overdosis, beruntung nyawanya diselamatkan Tuhan, setelah itu ia melihat satu persatu sahabatnya meninggal akibat ode oleh barang yg dianggapnya dewa kala itu. hati kecilnya yg beku perlahan-lahan mencair.. seorang keponakannya yg gadis kala itu yg sangat disayanginya melihat sedang menyuntikkan heroin kepembuluh darahnya.. berawal disinilah ia merasa bersalah, meskipun keponakannya tersebut berekspresi biasa-biasa saja didepannya, ia mengetahui keponakan tersebut menangis tersedu-sedu dari kakaknya yg menganggap adiknya yg malang dan durhaka itu anak tertuanya..
ia mulai mencoba berbagai cara agar terlepas dari belenggu rantai pemapas generasi muda ini..meskipun berkli-kali gagal tak menyurutkn niatnya untuk terlepas dari kebiasaan buruknya tersebut, masyarakat dimana ia tinggal sudah mengganggapnya bak bujang hilang saja.. ia tak peduli akan hal itu, bersebab ia menganggap anak gaul nan modern yg tak sebanding dengan bujang kampung lainnya dari segi apapun..
ditahun 2003 sang kakak menikahkan ia dengan gadis yg ia pilih sendiri buat pendamping hidup adiknya ini, ia yakin perempuan tersebut mampu menyadarkan adiknya yg sangat kurang ajar tersebut.. perempuan tersebut meski ditentang oleh sanak familinya yg tak jarang orang yg sangat berpengaruh dan pejabat yg mengenal tabiat pemuda ini yg konon sudah amat terkenal akan tabiat negatifnya, tetap pada pendiriannya..berujung pula pemuda ini akhirnya memakai roki, dihelat besar-besaran oleh kakak perempuan yg tak jarang menangis dilawannya..
apa yg dikatakan kakak perempuannya tersebut baru kali ini ia tau betapa sangat cintanya ia kepada adiknya tersebut, tangis dan airmata kakak perempuannya sudah banyak tertumpah kepadanya yg jika ia ingat-ingat sekarang membuatnya menitikan air disepasang mata lelakinya.. sekarang kakak perempuanya tersebut sudah berada jauh dari kampung halamannya, ia musti bisa tegar dan menapaki kaki didunia ini dengan mandiri. seorang gadis yg memperlakinya dan memberinya 2 buah hati seakan berhasil saja memapahnya berjalan dari lorong demi lorong kehidupan yg dulu tak memihaknya.. sekarang ia merasa bahagia meskipun tak bisa dikatakan kaya.. ia telah terlepas dari segala belenggu yg dulu mengebat erat dirinya..
catatan oyong liza piliang
