Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

serba-serbi tingkah polah pemko pariaman dan sadalam2nyo aia tetap satinggi dado itiak..

24 Juni 2012 | 24.6.12 WIB Last Updated 2012-07-01T17:18:15Z

asbak rokok saya entah kemana dimeja ini.. dalam perkiraan saya anak saya yg kecil yg memainkannya.. dan sampai kini belum saya temukan.. terpaksalah bungkus kotak rokok kosang yg saya jadikan asbak rokok darurat. merokok = membayar pajak pada negara, cukai pajaknya dalam persentase yg amat besar dan masuk ke khas negara. anda yg perokok 2bungkus sehari sama levelnya dengan yg punya mobil toyota inova baru dalam membayar pajak pertahun kenegara ini.. 

disini kita sudah menjalani kewajiban kita sebagai warga negara yg baik dan taat membayar pajak. hak dan kewajiban mustilah seimbang pula.. masyarakat yg taat pajak hendaknya pula mendapatkan pelayanan prima dan humanis dari birokrasi, baik tingkat pusat maupun daerah. dan dikota pariaman ini hal itu jauh panggang dari api.. tak sedikit masyarakat yg bersuara melalui dialog interaktif diradio damai fm tentang "bobrok"nya sistem pelayanan publik dikota pariaman ini.. "muka masam" yg jauh dari kesan humanis sering mereka temukan ketika mereka mengurus surat menyuratnya.. 

dan parahnya lagi ada saja oknum pegawai didinas terkait yg minta uang pena , yg notabenenya dalam hal pengurusan tersebut sudah diumumkan oleh pemko bahwa hal tersebut gratis adanya.

pihak pemko hendaknya intropeksi diri.. dan menyigi kejajaran terbawahnya akan kebenaran hal ini.. dan seharusnya menghimbau seluruh jajarannya untuk memulai slogan senyum sapa dan salam dalam hal pelayanan publik.pelayanan publik yg humanis sangat berharga oleh masyarakat . sebagaimana sifat dasar manusia dalam ilmu kejiwaan/psikologis . 


semua orang ingin dihargai dan tidak ada satupun manusia didunia ini yg ingin diremehkan. ada kalangan bertanya kenapa pemko pariaman sering dihujat seakan-akan mereka tidak bekerja dan terkesan menjelek-jelekan ? jawabanya tentu macam2 pula dialam demokrasi ini.. sebagaimana pernyataan anggota DPR RI yg menyatakan bahwa mereka sudah bekerja siang dan malam dan bahkan sampai bergadang demi masyarakat namun masih juga dicap seakan-akan kami tidak bekerja.. jawabannya simpel saja bung.. anda memang bekerja namun masyarakat belum merasakan dampaknya.. maka dari itu mereka bersuara.. 

segiat apapun anda bekerja jika dampak dari apa yg anda rumuskan tersebut tidak mengenai sasaran target (rakyat) sama juga bohong.. masyarakat menuntut hasil dari apa yg sidangkan yg membuat anda bergadang itu..masyarakat ingin merasakannya.. namun fakta berbicara bahwa anda gagal.. dan indonesia termasuk ranking negara tergagal dalam hasil kajian lembaga kesohor yg dirilis barusan ini.

pembangunan infrastruktur musti di imbangi pula akan efek positif yg dirasakan dari kajian ilmu sosial. masyarakat musti diuntungkan dalam hal ini. proyek normalisasi batang manggung yg menghabiskan dana 24 milyar terbuang sia2.. karena tak mengkaji secara mendalam azas dan manfaatnya bagi masyarakat.. jika ini hendak dijadikan dermaga saya jamin dan dengan tegas mengatakan bahwa proyek ini gagal total. 


saya yg sudah kelokasi dan menginjakkan kaki kedasar airnya sudah terjadi pendangkalan yg amat sangat. dengan mata telanjangpun dasar pasir batang air muara manggung ini kelihatan.. kapal mana pula yg hendak masuk dan bersandar disana?

dan dalam hal proyek normalisasi batang manggung ini tim kami dari ahli tekhnik sedang menghitung2 menurut ilmu yg mereka kuasai.. dan nantinya mereka bisa merumuskan dengan ilmu matematika berapa sebenarnya anggaran yg melekat kesana.. sebab jika saya lihat wajah adik2 yg saya turunkan kelapangan mengerutkan kening ketika saya bilang bahwa untuk proyek ini menghabiskan dana 24 milyar rupiah..WAH !


 kami tidak ada tendensi apa2 dalam hal proyek normalisasi batang manggung ini.. hanya mencoba menyingkap tabir dibalik ini semua.. kenapa sampai-sampai diperiksa kejagung? dan beberapa media menulis proyek ini sarat dan diduga kuat pula unsur KKN nya.. sebagian masyarakat yg paham akan UU transparansi publik tentu menyuarakan hal ini.. karena apapun yg dibelanjakan oleh pemko pariaman ini berasal juga dari uang saku anda dan saya.. 

siapapun berhak bersuara dan ini sangat dijamin oleh undang-undang dinegara kita yg menganut paham demokrasi ini.. kami tak melarang anda dalam melakukan tugas negara namun jangan pula anda melarang kami bersuara.. karena derajat kita sama didalam UUD 1945.. 

dan dalam istilah saya.. sadalam2nyo aia tetap satinggi dado itiak..

catatan oyong liza piliang
×
Berita Terbaru Update